Peneliti Inggris Temukan 1 dari 200 Gejala Long Covid pada Penyintas Covid-19, Salah Satunya Mr P Menyusut

16 Juli 2021, 17:44 WIB
Ilustrasi Covid-19/Simak penjelasan Peneliti Inggris terkait penemuannya pada penyintas Covid-19, dimana ada 200 gejala salah satunya mr p menyusut. /Pexels/ Miguel A. Padrinan

PR TASIKMALAYA – Sebuah penelitian terbaru dari Inggris berhasil mengumpulkan 200 gejala Long Covid dari seluruh dunia.

Salah satu gejala Long Covid adalah penis menyusut sebagaimana ditemukan oleh penelitian baru-baru ini.

Perlu diketahui sebelumnya, Long Covid biasanya diderita oleh para penyintas Covid-19.

Baca Juga: Ridwan Kamil Instruksikan Percepat Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelajar Seluruh Jawa Barat

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Mirror, penelitian yang digagas University College London’s Sainsbury Wellcome Centre menemukan sekitar 200 gejala Long Covid-19 baru.

Gejala-gejala tersebut dikumpulkan tim peneliti Inggris dari berbagai kasus Long Covid-19 yang terjadi dan tersebar di seluruh dunia.

Adapun Long Covid-19 biasaya diderita oleh para penyintas corona alias orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka Tindak Pidana Perlindungan Anak, Cynthiara Alona Siap Jalani Prosedur Hukum

Selain menyusutnya penis pada penyintas Covid-19 pria, gangguan sistem reproduksi pada wanita pun ditemukan.

Gangguannya berupa periode menstruasi yang tidak teratur.

Salah satu gejala lainnya yang banyak ditemukan pada penderita Long Covid-19 yaitu night terror atau gangguan tidur.

Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Cerita Saat Terkonfirmasi Positif Covid-19: Dibawa Senang Aja

Night terror sendiri merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan teriakan, ketakutan yang sangat, menangis, dan bahkan halusinasi.

Semua ini terjadi selama beberapa saat ketika sedang tidur di malam hari.

Dan orang yang mengalami night terror tidak bisa terbangun dengan sendirinya.

Baca Juga: Filipina Laporkan Kasus Pertama Penularan Lokal Covid-19 Varian Delta!

Harus dibangunkan serta akan sulit untuk ditenangkan hingga gangguannya berakhir dengan sendirinya.

Sementara itu, menurut ahli neurosains Universitas College London serta pemimpin tim penelitian pemeriksaan gejala Long Covid-19, Athena Akrami mengatakan saat ini sejumlah klinik di Britania Raya lebih berfokus untuk memeriksa gejala gangguan pernapasan.

Sebab gangguan pernapasan merupakan gejala paling umum dari para penderita Long Covid-19.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Pastikan Tidak Ada Rakyat Kelaparan, Pemerintah Siap Distribusikan 11.212 Ton Beras

“Betul bahwa ada banyak orang yang sulit bernapas, tapi masih ada masalah dan gejala lainnya yang seharusnya dipelajari lebih jauh,” ucap Athena Akrami.

Karena itulah tim penelitinya sengaja mengumpulkan berbagai gejala Long Covid-19 yang terajdi di seluruh dunia.

Tujuannya tidak lain untuk penelitian medis, perbaikan penanganan kesehatan, serta sebagai pembuktian gejala Long Covid-19 yang ada di dunia.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Pastikan Tidak Ada Rakyat Kelaparan, Pemerintah Siap Distribusikan 11.212 Ton Beras

Selain penyusutan penis, menstruasi tidak teratur, hingga night terror, sejumlah penyakit ringan pun dikategorikan tim peneliti Athena Akrami dari Inggris sebagai gejala Long Covid-19.

Penyakit ringan yang termasuk gejala Long Covid-19 di antaranya tekanan darah tinggi atau rendah, gatal-gatal, ruam-ruam, diare, konstipasi, mual, sakit telinga dan mata, hidung meler, dan batuk.

Adapun gejala berbahaya yang masuk Long Covid-19 yaitu terjadinya penggumpalan darah, detang jantung bertambah kencang, wajah mengalami mati rasa, kulit mengelupas, kejang-kejang, dan cacar api.

Selain itu, tim peneliti Inggris juga menemukan bahwa Long Covid-19 memiliki gejala mental seperti mudah marah, rasa cemas berlebih, depresi, dan euforia.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler