Mulai Langka, Kue Padamaran Khas Jambi Malah Sering Diburu Saat Bulan Ramadhan

17 April 2021, 13:12 WIB
Kue Padamaran yang mulai langka, kini saat bulan Ramadhan seirng dicari.* /Tangkapan layar YouTube Yuniar Loli Kitchen

PR TASIKMALAYA - Bulan Ramadhan selalu identik dengan berbagai kudapan atau kuliner khas dari berbagai daerah yang disajikan untuk berbuka puasa.

Kue jajanan tradisional seperti kue basah sering diburu oleh masyarakat dan sering dijadikan sebagai takjil seperti kue lumpur, klepon, kue dongkal dan lainnya.

Tidak terkecuali bagi warga Jambi yang memiliki kue tradisional khas yang sering diburu ketika bulan Puasa.

Baca Juga: Soroti Pelaku Penganiyaan Perawat Rumah Sakit Siloam Minta Maaf, Ferdinand Hutahaean : Polri Akan Profesional

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Indonesia.go.id kue tradisional khas Jambi tersebut bernama kue padamaran yang cocok sebagai menu untuk buka puasa atau iftar.

Diluar bulan Ramadhan, kue padamaran bisa dibeli namun memang keberadaannya sulit ditemukan terlebih penggiat kue padamaran semakin berkurang di Jambi.

Proses pembuatannya yang memakan waktu sampai berjam-jam terutama membentuk wadahnya menjadi alasan yang umum diungkapkan oleh para pembuat kue padamaran.

Baca Juga: Rizal Ramli ke Sri Mulyani: Dasar SPG IMF, Ekonomi Indonesia akan Semakin Hancur Seperti 1998

Kue Padamaran sendiri harus dijual sesegera mungkin karena tidak bisa bertahan lama serta mudah basi.

Kue dengan tekstur legit ini dulunya menjadi kudapan yang wajib bagi warga Jambi ketika menggelar acara adat.

Sampai saat ini tradisi menyuguhkan kue padamaran diluar bulan Ramadhan masih tetap dipertahankan.

Baca Juga: BTS Siap Menyapa ARMY Lewat Bang Bang Con 2021, Ini Link Live Streaming Acaranya

Kue Padamaran sendiri sering disajikan ketika pesta pernikahan, syukuran bagi warga yang akan melaksanakan haji atau kumpul keluarga.

Pemerintah daerah Jambi juga sering menyuguhkan kue tradisional ini ketika menjamu tamu-tamu resmi karena kue padamaran ini telah dikukuhkan menjadi jajanan tradisional khas Jambi.

Kuenya memiliki warna hijau dengan wadah yang unik terbuat dari daun pisang pincuk yang dinamai Takir.

Baca Juga: Jadi Ibu Mertua Atta Halilintar, Ini Kekayaan dan Kemewahan Krisdayanti Lemos dengan Ashanty

Kue Padamaran sendiri memiliki bentuk takir persegi panjang dengan diameter antara 1-15 sentimeter dengan lebar dan tinggi 5 sentimeter dan mirip perahu kecil.

Warna hijau pada kue padamaran sendiri berasal dari daun suji ditambah pandan yang sama-sama menghasilkan warna hijau yang alami.

Dibandingkan dengan daun pandan, warna yang dihasilkan dari daun suji lebih pekat.

Baca Juga: Sikap Bijak Yuni Shara Hadapi Perlakuan Body Shaming Kembali Viral, Netizen: Salut

Pandan dengan nama ilmiah Pandanus amaryllifolius, memberikan sensasi wangi pada kue padamaran yang mampu menggoda untuk memakannya.

Tekstur lembut pada kue padamaran berasal dari bahan baku utamanya yaitu tepung beras yang dipadukan dengan santan kelapa yang teksturnya hampir mirip dengan bubur sumsum.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler