Cegah DBD! Rajin Budayakan Pemberatasan Sarang Nyamuk di Musim Hujan Jadi Solusi Utama

26 November 2020, 16:15 WIB
ilustrasi nyamuk dbd. //pixabay.com//FotoshopTofs

PR TASIKMALAYA – Rajin membudayakan pemberatasan sarang nyamuk merupakan upaya melindungi keluarga dari serangan gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menularkan demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Kamis 26 November 2020 dari Antara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono mengatakan salah satu upaya yang perlu menjadi perhatian semua kalangan ialah membudayakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Karena selama ini, menurut dia, salah satu permasalahan yang terjadi adalah masih ada masyarakat yang belum membudayakan PSN.

Baca Juga: Simak dan Kenali Gejala Awal Alami Demam Berdarah Dengue atau DBD Sebelum Terlambat!

Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Purbalingga mewacanakan untuk membuat peraturan daerah atau peraturan bupati yang mewajibkan adanya juru pemantau jentik (jumantik) di setiap rumah.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga akan membuat surat edaran kepada kecamatan sebagai upaya penanggulangan DBD dengan menggalakkan kegiatan PSN.

Dia menambahkan pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M plus.

Baca Juga: Tertarik Membuka Bisnis? Simak 5 Bisnis Prospektif di Masa Depan Menurut Ignasius Jonan

Cara 3M Plus yang dimaksud, yaitu:

1. Mengubur kaleng-kaleng dan wadah bekas,

2. Menguras bak mandi atau tempat penampungan air secara teratur

3. Menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

Baca Juga: Telah Terima Surat Pengunduran Diri dari Edhy Prabowo, Gerindra Akui akan Hormati Proses Hukum

Sementara yang dimaksud dengan plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti:

1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan

2. Menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur

3. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk hingga menanam tanaman pengusir nyamuk.

Selain itu juga mengatur cahaya, dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Baca Juga: Alasan Warner Bross Ganti Johnny Depp dalam Film Fantastic Beast 3 oleh Mads Mikkelsen

Serta masyarakat perlu segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan.

Sementara itu, Nani Puji Wahyuningsih staf di Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten purbalingga, dia selalu menyempatkan diri bebenah rumah sepulang bekerja.

Pada saat musim hujan ini dia sudah menyingkirkan semua barang bekas berupa kaleng, baskom hingga ember bekas.

"Barang-barang bekas seperti itu sudah saya kumpulkan di karung jadi satu dan disimpan di tempat yang terlindung dari hujan, selain itu kebetulan juga saya tidak memiliki pot yang menggunakan media air, hampir semua pot menggunakan media tanah," kata Nani.

Baca Juga: Joe Biden Pertimbangkan Mantan Penasihat Keamanan Nasional Obama untuk Pimpin CIA

Selain menyingkirkan barang bekas, dia juga memusatkan perhatian pada wadah yang menjadi tempat minum burung peliharaan dengan cara mengganti airnya setiap pagi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler