PR TASIKMALAYA – Dr. Roni Nugraha, M.Sc selaku pakar perikanan dari Departemen Hasil Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB) menyatakan bahwa jeroan ikan banyak mengandung protein dan lemak tak jenuh.
“Khusus untuk jeroan ikan, kalau kita melihat komposisi kimianya, jeroan banyak mengandung protein dan juga lemak tak jenuh,” jelasnya Senin 23 November 2020, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Roni menjelaskan, lemak tak jenuh terutama omega 3 dan omega 9 dapat bermanfaat mencegah inflamasi dalam tubuh.
Baca Juga: Dikabarkan Sakit dan Diduga Terpapar Covid-19, Pihak Kepolisian Imbau HRS untuk Swab Tes
“Omega-3 misalnya, dapat mencegah penyakit kardiovaskuler dan kalau dikonsumsi oleh bayi atau anak-anak dapat meningkatkan kecerdasan otak,” ujarnya.
Selain itu, Omega-9 dapat menghambat pembentukan Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, yang menjadi penyebab terbentuknya plak yang ada pada pembuluh darah kapiler.
Penelitian lainnya menyebutkan, jeroan ikan berdasarkan komposisi kimianya memiliki banyak manfaat yaitu akan kandungan protein dan lemak tak jenuh.
Baca Juga: Pacu Moderasi Beragama yang Harmonis, MUI Deklarasikan Rancangan Wasathiyatul Islam
Namun perlu diperhatikan, jeroan ikan termasuk organ yang mudah sekali mengalami pembusukkan karena banyaknya mikroba yang bersarang.
“Sehingga, apabila ingin dimanfaatkan untuk konsumsi manusia, perlu penanganan yang segera setelah dikeluarkan dari tubuh ikan agar tetap segar,” pungkasnya.
Sayangnya, pihak industry ikan tidak menyediakan sumber daya yang dapat digunakan untuk melakukan penangan jeroan ikan.
Baca Juga: Arab Saudi dan Jepang Ragukan Surat Bebas Covid-19 Indonesia, dr Tirta: 8 Bulan Kita Ngapain
Dampaknya, jeroan ikan banyak dibuang padahal memiliki banyak manfaat. Selain itu, industry umumnya memanfaatkan jeroan ikan sebagai produk nonkonsumsi.
Produk nonkonsumsi yang dimaksud seperti pakan atau diambil minyaknya.
“Jadi jeroan ikan ini banyak dimanfaatkan untuk bahan nonkonsumsi, seperti pakan, sumber enzim protease atau diambil minyaknya,” ujarnya.***