Attack on Titan: Alasan Sebenarnya Mikasa Membunuh Eren

- 11 November 2023, 14:02 WIB
Kode redeem Attack on Titan
Kode redeem Attack on Titan //GGRECON//Youtube

PR TASIKMALAYA - Ikatan antara Mikasa Ackerman dan Eren Yeager di Attack on Titan sudah terlihat sejak awal. Sejak keluarga Yeagers menerimanya setelah orang tuanya terbunuh, keduanya selalu berteman.

Hal itulah yang membuat banyak orang bertanya-tanya alasan Mikasa membunuh Eren di Attack on Titan. Dia sangat protektif padanya, bergegas membantunya saat diintimidasi anak-anak lain atau diserang oleh Titan.

Pengabdiannya lebih dari sekadar persahabatan, jelas perasaan Mikasa pada Eren bersifat romantis. Dia secara khusus fokus menjaga keselamatannya, sampai di titik Eren menuduhnya tidak benar-benar merawatnya sebagai pribadi, tapi dipaksa garis keturunan Ackerman untuk melindunginya.

Eren tenggelam dalam pencariannya akan kebebasan dan balas dendam, serta menerima kekuatan besar dari Founding Titan. Dia menyusun rencana yang akan menimbulkan konsekuensi global yang menghancurkan, seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Otaku Kart.

Baca Juga: Attack on Titan: Menjawab Pertanyaan, Apakah Mikasa Menikah dengan Jean?

Bertekad untuk menghilangkan segala ancaman terhadap Eldia, Eren melepaskan Rumbling. Dia membebaskan Titan Kolosal yang tak terhitung jumlahnya dari dalam Tembok untuk menginjak-injak seluruh dunia hingga hancur.

Pengikut setia Yeagerist Eren memaafkan tindakan apokaliptiknya. Mikasa bergabung dengan orang lain yang menyadari dia telah bertindak terlalu jauh.

Meskipun cintanya yang abadi pada Eren, Mikasa mampu melupakan perasaan pribadinya. Saat momen penting itu tiba, dia menguatkan dirinya untuk membuat pilihan yang sulit namun perlu, memenggal kepala Eren sendiri dan mengakhiri kehancuran.

Kisah Mikasa menggambarkan bagaimana pengabdian dan cinta dapat memotivasinya untuk melakukan hal yang benar, bahkan saat menghadapi orang yang paling disayangi. Kekuatan batin dan kejernihan moralnya terpancar saat dia memainkan peran penting dalam menghentikan Eren.

Perjalanan Mikasa menggarisbawahi bahwa kesetiaan sejati tidak mengikuti begitu saja, namun mendorongnya untuk mengikuti hati nurani. Setelah semua yang dilakukan Eren, dia menguatkan dirinya untuk memberikan pukulan terakhir, memenggal kepalanya untuk menghentikan Rumbling.

Baca Juga: Penjelasan Siapa dan Bagaimana Titan Terbang Ada di Attack on Titan

Dalam momen yang memilukan, Mikasa menggendong kepala Eren yang terpenggal dan menciumnya, ciuman pertama dan satu-satunya mereka. Dari dalam Founding Titan, Ymir Fritz mengamati adegan intim antara dua orang yang terikat oleh cinta dan pengabdian yang mendalam.

Tindakan kekuatan dan pengorbanan Mikasa membebaskan Ymir, memutus rantai yang telah lama menahannya. Meskipun ikatan mereka tidak dapat menggoyahkan Eren dari jalur destruktifnya, dia tetap setia padanya sampai akhir.

Dengan menghentikan Eren, Mikasa memilih untuk membela kebenaran, meski harus menanggung kerugian pribadi yang besar. Kecintaannya memberinya kekuatan untuk membebaskannya dari kutukan para Titan, dan tindakan tanpa pamrihnya membebaskannya serta Ymir.

Perpisahan terakhir Mikasa menggambarkan interaksi kompleks antara emosi, tugas, dan keadilan yang membuat hubungan mereka begitu pedih. Meski sangat mencintai Eren, dia menemui persimpangan moral karena tindakannya mengancam umat manusia.

Meski setia, dia memahami kehancuran yang akan ditimbulkan oleh jalan Eren. Kompas moralnya mendorongnya menuju keputusan yang menyakitkan, menghadapi, dan membunuhnya untuk menghentikan terornya yang akan datang.

Tindakan tragis ini menunjukkan pertumbuhan dan kekuatan batin Mikasa. Dengan memprioritaskan kebaikan yang lebih besar daripada perasaan pribadi, dia mengumpulkan keberanian untuk memenggal kepala Eren, mengakhiri hidupnya, dan menyelamatkan umat manusia.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Otaku Kart


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah