Pemogokan yang dilakukan akan menjadi kemunduran serius bagi industri film dan televisi yang baru-baru ini kembali bekerja setelah penutupan.
Penutupan industri film dan televisi diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang cukup lama serta adanya gempa susulan berulang di tengah wabah baru.
Jarryd Gonzales selaku humas grup yang mewakili studio mengatakan bahwa masih cukup waktu untuk mencapai kesepakatan.
"Studio akan terus bernegosiasi dengan itikad baik dalam upaya mencapai kesepakatan untuk kontrak baru yang akan membuat industri tetap berjalan," ujarnya.
Baca Juga: Tegaskan Tak Menolak Laporan Tamara Bleszynski, Polri Sebut Terkendala Hal Ini
Seperti halnya di industri lain, para pekerja di balik layar mulai menata kehidupan kembali serta tuntutan profesi selama pandemi berlangsung.
Setelah produksi film dan televisi kembali meningkat, para pemimpin pserikat mengatakan bahwa mengejar produksi menghasilkan kondisi kerja yang buruk.
"Orang-orang telah melaporkan kondisi kerja memburuk dan diperparah," ungkap Jonas Loeb selaku Direktur komunikasi IATSE.
Baca Juga: 6 Menu Andalan Saat Anak Susah Makan, Berikut dengan Camilan Sehatnya!