Deddy Corbuzier Hampir Meregang Nyawa Akibat Badai Sitokin, Begini Penjelasan Ahli

- 22 Agustus 2021, 17:54 WIB
Badai sitokin, yang dialami oleh Deddy Corbuzier karena terpapar Covid-19, menyebabkan kerusakan paru-paru. Ahli menjelaskan hal ini.
Badai sitokin, yang dialami oleh Deddy Corbuzier karena terpapar Covid-19, menyebabkan kerusakan paru-paru. Ahli menjelaskan hal ini. /Instagram.com/@mastercorbuzier

PR TASIKMALAYA - Belum lama ini publik dikejutkan dengan pernyataan dari Deddy Corbuzier yang hampir meregang nyawa akibat badai sitokin.

Badai sitokin yang menyerang Deddy Corbuzier menyebabkan kerusakan pada paru-parunya hampir 60 persen.

Badai sitokin yang terjadi pada Deddy Corbuzier berkaitan erat dengan gejala setelah terpapar Covid-19.

Baca Juga: Kesal Lantaran Deddy Corbuzier Tak Pernah Cerita Masalah Kepadanya, Ivan Gunawan: Dia Tuh Kenapa Sih

Dilihat PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Hindustan Times, studi menjelaskan dampak yang ditimbulkan akibat badai sitokin.

Secara ilmiah, badai sitokin merupakan reaksi berlebih dari sistem kekebalan dan melibatkan produksi sitokin yang berlebihan.

Studi ini dimuat oleh para ahli dalam The Journal Immunology dan sebuah jurnal yang diterbitkan oleh The American Association of Immunologists.

Baca Juga: Tes Kepribadian: 11 Karakteristik Ini Ungkapkan Ciri-ciri ESFP, Apakah Anda Salah Satunya?

Menurut teori dari ahli, sel-sel kekebalan gagal berkomunikasi sehingga menyebabkan badai sitokin yang fatal karena penurunan kadar tertentu.

Menurut ketua tim peneliti Partho Sarothi Ray, tubuh seseorang yang terpapar Covid-19 akan terjadi kegagalan komunikasi antar sel makrofag karena penurunan protein gelsolin.

"Karena makrofag tidak dapat berkomunikasi, mereka terus melepaskan sitokin yang pada akhirnya menghasilkan badai sitokin," ucap Ray.

Baca Juga: Disuruh Deskripsikan Pangeran George, Pangeran William: Sedikit Berandalan Seperti Harry!

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan gelsolin dipicu karena peningkatan RNA miR-21.

Ray menambahkan, penelitiannya memiliki beberapa implikasi dalam berbagai penyakit lain selain Covid-19.

Salah satunya adalah penyakit inflamasi atau disebut dengan gejala auto-imun seperti rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, sindrom inflamasi usus, dan alzheimer.

Baca Juga: Isu Perselingkuhan dengan Raffi Ahmad Kembali Diungkit, Ayu Ting Ting Sebut Keterlaluan: Saya Harus Bertindak

Selain itu, penyakit lain yang ditimbulkan seperti asam urat, influenza, dan demam berdarah.

Beberapa studi lain menyebutkan bahwa badai sitokin berkorelasi langsung dengan cedera paru, kegagalan multi organ, dan prognosis yang kurang baik dari Covid-19 yang parah.

Cedera paru-paru adalah salah satu konsekuensi dari badai sitokin yang dapat berkembang menjadi cedera paru akut atau disebut ARDS.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Beberkan Keadaan Sakitnya yang Parah karena Covid-19: Paru-paru Rusak 60 Persen

ARDS yang mengarah ke tingkat saturasi oksigen yang rendah adalah penyebab utama kematian pada Covid-19.

Badai sitokin adalah kondisi kritis yang mengancam jiwa sehingga harus membutuhkan perawatan yang intensif.

Gejala yang ditimbulkan akibat badai sitokin ditandai dengan presentasi klinis peradangan sistemik yang luar biasa, hiperferitinemia, ketidakstabilan hemodinamik, dan kegagalan multi-organ.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x