“Para Guru Besar di kampus mulai berbicara setelah sebelumnya diam,” ujar Hersubeno Arief.
Bahkan, Rocky Gerung mengaku dirinya beberapa jam sebelum berbincang dengan Hersubeno Arief masih berdiskusi dengan beberapa guru besar.
Rocky Gerung menerangkan, guru besar di kampus itu akhirnya mengerti duduk perkara persoalan di KPK.
Menurutnya, social origins di KPK itu bukanlah fundamentalisme. Namun, ada upaya agar beberapa kasus besar ditutup.
“Mereka (guru besar) awalnya kan di menara gading. Akhirnya mereka sampai kepada kesimpulan yang sama,” kata Rocky Gerung.
“Ini bukan lagi masalah hukum, ini masalah moral,” ucap Rocky Gerung menyambung.
Menurut Rocky Gerung, permasalahan di KPK sendiri melibatkan kecerdasan intelijen. Namun, kecerdasaan itu gagal melawan gumpalan moral dari pegawai antirasuah itu sendiri.
“Ambisi intelijen itu memporak-porandakan KPK. Namun, tidak dihitung sampai ujung. Bertahun-tahun, ‘kimia’ di KPK itu menyatu,” ujar Rocky Gerung.