Perubahan Konsumen saat New Normal, Pelaku Industri Seni dan Teater Dituntut Lebih Kreatif

18 Oktober 2020, 11:25 WIB
Wawan Rusiawan dan Christian Sugiono saat menjadi pembicara dalam acara Bisma (Bincang Inklusif Seputar Metadata).* //Kemenparekraf

PR TASIKMALAYA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berbincang dengan para pekerja industri film dan seni pementasan.

Pihaknya mendorong para pekerja di industri film dan seni pementasan untuk membicarakan gagasan-gagasan, membangun beragam kesempatan, dan rencana baru yang bisa diterapkan dalam masa normal baru.

Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Rusiawan, menghadiri acara BISMA (Bincang Inklusif Seputar Metadata) yang dilangsungkan secara online dan offline di Trans Resort Hotel Bali, Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Waspada! BMKG Prediksi Hujan Lebat di Seluruh Provinsi Indonesia pada 18-24 Oktober

Wawan menjelaskan, untuk menciptakan sebuah film atau seni pementasan dalam masa normal baru ini, dibutuhkan ketelitian supaya dapat mengetahui setiap kesempatan yang tersedia.

“Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf menginisiasi kegiatan BISMA agar para pelaku industri film dapat berdiskusi mengenai berbagai macam peluang serta pemahaman supaya bisa tetap produktif dalam menghasilkan karya di era normal baru,” tutur Wawan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kemenparekraf, Wawan berharap para pelaksana usaha ekonomi kreatif, terutama di industri film, memperoleh pemahaman dan semangat baru untuk kembali memulai dan membangun gagasan-gagasan baru yang kreatif.

Baca Juga: Meksiko akan Rayakan Hari Kematian di Tengah Pandemi Covid-19

Acara BISMA ini mengundang tiga orang narasumber, yakni Happy Salma selaku Produser Teater dan Aktris Indonesia, Aktor dan Model Christian Sugiono, serta Martinus Faisal sebagai Chief Strategy Officer Go-Play.

Chief Strategy Officer Go-Play, Martinus Faisal, mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 memaksa untuk lebih banyak berkegiatan di rumah itu.

Hal itu telah menimbulkan efek yang baik untuk dunia hiburan online, sebab perilaku konsumen sekarang cenderung mencari hiburan yang bersifat daring. 

Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Virus Corona Pintar, Berani Serang Ronaldo hingga Ibrahimovic

Hal ini dapat dilihat dari 10 kali lipat kenaikan engagement di aplikasi Go-Play.

“Di masa pandemi ini, konsumen kebanyakan mencari konten-konten yang ringan seperti konten komedi atau drama.

"Selain itu, konsumen juga menonton film-film yang memiliki durasi yang panjang, dibandingkan bite sized content seperti sebelum pandemi,” ujar Martinus.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Salurkan BST Rp 2 Juta untuk Korban PHK

Martinus beranggapan, hal itu memperlihatkan kesempatan yang positif bagi para pekerja industri film untuk menggunakan platform digital dalam membangun dan memproduksi konten film orisinal di masa normal baru.

Sedangkan Produser Teater dan Aktris Indonesia, Happy Salma berpendapat, pandemi ini memberikan pengaruh yang besar untuk industri film dan seni pementasan di Indonesia. Banyak para pekerja di bidang seni film yang kini kehilangan pekerjaan.

“Namun, sebagai pekerja kreatif kita harus bisa berfikir kreatif. Pandemi ini memberikan kesempatan kepada teman-teman di industri film untuk tetap produktif dan menghasilkan karya yang hebat dengan segala keterbatasan yang ada,” jelas Happy.

Baca Juga: Komitmen BI dan OJK dalam Pemulihan Ekonomi Jabar, Ketua PED: Perlu Dibangun Forum

Ia berpandangan, di tengah pandemi ini para pekerja di industri film malah bisa mengerjakan beragam aktivitas menarik yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan. 

Sepanjang masa pandemi, Happy Salma telah membangun teater daring yang menjadi konsep baru yang selaras dengan situasi sekarang.

“Ide ini muncul begitu saja, karena melihat situasi saat ini yang tidak memungkinkan untuk mengadakan teater secara langsung,” lanjut Happy Salma.

Baca Juga: Orang Bergolongan Darah O Lebih Rendah Terpapar Virus Corona

Happy Salma pun berpesan kepada para pekerja di bidang kreatif, bahwa mereka harus mempunyai kepekaan dalam mencari peluang positif dalam masa normal baru.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler