Meski Sempat Tuai Kontroversi, Disney Cukup Puas dengan Antusias Penggemar terhadap Film ‘Mulan’

10 September 2020, 17:04 WIB
MULAN animasi 1998 dengan Mulan 2020.* /Dok. Screenrant

PR TASIKMALAYA - Film Mulan yang sudah bisa diakses melalui Disney-Co beberapa hari yang lalu mendapat antusiasme yang tinggi dari penggemar Disney di belahan Dunia.

Walt Disney Co cukup puas dengan hasil awal perilisan ‘Mulan’ yang tidak biasa yakni melalui platform Disney+ dan di bioskop beberapa negara lain yang tidak memiliki layanan tersebut.

"Kami sangat senang dengan apa yang kami lihat selama akhir pekan Hari Buruh," kata Chief Financial Officer, Christine McCarthy dalam the Citi 2020 Global Technology Conference dilansir Reuters.

Baca Juga: Tips Aman Naik Kereta Api dengan Menerapkan 3 M saat Pandemi Corona

"Mulan" merupakan sebuah film yang diangkat dari animasi klasik Disney dengan biaya produksi 200 juta dolar Amerika, dikutip dari situs ANTARA. 

Film tersebut dirancang untuk menarik penonton di Tiongkok, namun menjadi kontroversi lantaran dukungan pemeran utamanya terhadap polisi Hong Kong.

Film live-action Mulan masih mengikuti kisah klasik yang dirilis lewat animasi pada 1998.

Ceritanya berfokus pada seorang perempuan muda Tionghoa yang menyamar sebagai seorang pria untuk bertarung menggantikan ayahnya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Ustaz Abdul Somad Haramkan Penggunaan Facebook?

Kisah film itu sendiri terinspirasi dari legenda tentang Hua Mulan, seorang pejuang perempuan Tiongkok dari periode dinasti Utara dan Selatan (420-589 Masehi), dan muncul pertama kali dalam "Ballad of Mulan".

Dalam kisah "Ballad of Mulan", Hua Mulan mengambil peran sang ayah dalam pasukan kerajaan.

Mulan bertarung selama 12 tahun dan mendapatkan kehormatan tertinggi, tapi ia menolak semua penghargaan dan memilih pensiun kembali ke kampungnya.

Produksi ulang ini juga dibintangi Donnie Yen sebagai Komandan Tung, Jet Li sebagai Kaisar, dan Jason Scott Lee sebagai Bori Khan.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Kita Merasa Tidak Bersemangat dan Cara Mengatasinya

Selain itu, sebagian film ini dibuat di wilayah Xinjiang yang merupakan tempat tindakan keras Tiongkok terhadap Uighur dan muslim lainnya yang telah dikritik oleh beberapa pemerintah termasuk Amerika Serikat dan kelompok Hak Asasi Manusia.

Disney awalnya berencana untuk merilis film "Mulan" di seluruh dunia pada bulan Maret, tetapi membatalkan rencana tersebut lantaran pandemi virus corona.

McCarthy mengatakan Disney akhirnya memutuskan untuk memutar "Mulan" secara daring melalui Disney+.

"Itu bukan keputusan yang mudah karena ada begitu banyak faktor katanya yang berperan di sini," ujar McCarthy.***

 
Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler