Network
PR TASIKMALAYA - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memutuskan untuk mengikuti aturan pemerintah soal UMP 2021.
Edy tidak menaikkan UMP Sumut 2021 sebab ia ingin mengikut kebijakan pemerintah pusat, terlebih kondisi perusahaan di tengah pandemi.
"Kalau nanti saya naikkan, saya menyalahi keputusan. Saya turunkan juga menyalahi. Maka yang paling benar adalah itulah perintahnya untuk tetap.
Baca Juga: Minta Gunakan Bahasa Daerah dalam Karya Jurnalis, Anies: Menambah Perbendaharaan Kata
"Kalau saya ditanya, maulah naik gaji saya. Tapi cukupkah untuk menggaji? Inilah yang harus bijaksana," ungkapnya.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, keputusan Edy soal UMP 2021 justru mendapatkan kekecewaan dari FSPMI-KSPI Sumatera Utara.
Ketua FSPMI-KSPI Sumut, Willy Agus Utomo menyebut jika keputusan Edy dikeluarkan tanpa dibedah soal isi SE Menaker tersebut.
Baca Juga: Dilaporkan ke Polda Jatim, Tri Rismaharini Dinilai Langgar Ketentuan Pemilu
"Dari informasi yang kami peroleh, Gubernur Sumatera Utara sepakat tidak menaikkan UMP Sumut ini tahun 2021. Ini preseden buruk," tegas Willy.
Willy menyebut, pihaknya kecewa dengan sikap sang gubernur dimana dalam praktiknya ia tak membela kepentingan rakyat, padahal ia selalu berjanji pada rkayat.
