Kemenparekraf Beri Dana Bantuan Bagi Pelaku Parekraf dan Koperasi Lewat Program PEN

22 September 2020, 13:41 WIB
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis target digitalisasi 10 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tahun ini bakal tercapai.* //Pexels/ Min An

PR TASIKMALAYA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung para perlaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kemenparekraf menganjurkan dan memotivasi para pengusaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta untuk mengakses program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo mengatakan, PEN adalah salah satu program yang disediakan pemerintah agar dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian dapat menyusut. 

Baca Juga: Operasi Dihentikan, Pabrik Air Mineral di Sukabumi Ikut Terendam Banjir

“Sosialisasi program PEN mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya usaha UMKM dengan perbankan (HIMBARA) dan BPD.

"Sehingga para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mendapatkan informasi sekaligus coaching clinic soal bagaimana cara memanfaatkan program stimulus PEN agar usahanya dapat kembali bangkit dan tumbuh,” terang Fadjar.

Hal itu disampaikannya pada saat menghadiri acara 'Coaching Clinic Program Pemulihan Ekonomi Nasional' di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Senin, 21 September 2020.

Baca Juga: Operasi Dihentikan, Pabrik Air Mineral di Sukabumi Ikut Terendam Banjir

Dengan adanya kegiatan in,i diharapkan para pengusaha, terutama UMKM, dapat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai program PEN.

Serta menggunakan program yang telah disediakan pemerintah itu dengan sebaik-baiknya sebagai stimulus dukungan berbentuk dana kerja bagi para pelaksana industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.

Kegiatan ini dilaksnakan secara daring dan luring bersama BNI, BRI, Mandiri, BTN, serta BPD Yogyakarta. Selain itu, perwakilan dari lima Pemerintah Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa juga turut menghadiri.

Baca Juga: Berikut Cara Merubah Gmail jadi Email Default di iOS 14

Diantaranya Yogyakarta yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta, serta para pengelola kepentingan pariwisata.

Program PEN ini dimaksudkan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kapabilitas ekonomi para pengusaha dalam melaksanakan usahanya di kala pandemi. 

“Untuk UMKM, program PEN diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan kinerja UMKM yang telah memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia,” ujar Fadjar Hutomo.

Baca Juga: Singgung Deklarator KAMI Maju di Pilpres 2024, Dewi Tanjung: Gatot Nurmantyo Cocok Jadi Lurah

Di waktu yang sama pula, Hanifah Makarim, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, mengatakan bahwa coaching clinic diadakan dengan tujuan agar masyarakat luas dapat mengetahui tentang program PEN yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membantu jalannya usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sementara itu, pemerintah berencana untuk menyalurkan anggaran PEN kepada para pelaksana UMKM sebesar Rp123,46 triliun.

Sebagai permulaan, pemerintah menyimpan dana di Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) berbentuk deposito dengan nilai total Rp30 triliun. Selain itu, uang negara juga ditempatkan di Bank BPD DIY sebesar Rp1 triliun.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Penyimpanan dana tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perbankan supaya bisa mengalirkan kredit usaha-usaha produktif seperti bagi pelaksana UMKM dan koperasi.

“Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan program ini, sehingga pemulihan ekonomi nasional Indonesia dapat berlangsung dengan lebih cepat,” kata Hanifah Makarim.

Beberapa narasumber turut menghadiri kegiatan Coaching Clinic dari Program PEN ini. Diantaranya Anggota DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Henky Manurun.

Baca Juga: Selasa, 22 September 2020: Harga Emas Anjlok akibat Penguatan Dolar AS

Lalu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan CEO Jogja Bay Waterpark Bambang Soeroso, dan Vice President Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Muin Fikri.

Disamping itu, tampak pula pemimpin Wilayah BRI Yogyakarta Erizal, Regional CEO Bank Mandiri VII Dessy Wahyuni, Kepala Kantor Wilayah 6 BTN Jateng – DIY Ferry Sipahutar.

Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf /Baparekraf Ahmad Rekotomo.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona, Alat Perang Politik Tiongkok dan Rusia Lawan Negara Barat

Serta, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Bupati Bantul Suharsono, Bupati Sleman Sri Purnomo, Bupati Kulon Progo Sutedjo, dan Bupati Gunung Kidul Badingah.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler