Lima Hari berturut-turut Dolar Amerika Serikat Jatuh terhadap Yen

19 September 2020, 11:00 WIB
ILUSTRASI uang.* /ALEXANDER MILS/PEXELS/

PR TASIKMALAYA - Dolar Amerika Serikat kembali melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB),

Dolar AS ini juga jatuh terhadap yen Jepang untuk hari kelima berturut-turut dan yen berada di level tertinggi tujuh minggu terhadap greenback.

Para investor mencari perlindungan pada mata uang safe haven yen Jepang di tengah kekhawatiran tentang kebangkitan kembali kasus virus corona di Eropa.

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Menegaskan Agar Tak Ada Lagi Pengumpulan Massa pada Pilkada 2020

Dan kurangnya kemajuan dalam negosiasi stimulus fiskal Amerika Serikat.

Ahli strategi juga mengutip kegelisahan investor menjelang pemilihan AS pada 3 November dan ketegangan Amerika Serikat-Tiongkok ketika indeks dolar mencatat penurunan mingguan pertama sejak Agustus.

Sterling jatuh setelah Inggris membahas suku bunga negatif dan mengisyaratkan sedang mempertimbangkan penguncian nasional kedua.

Karena kasus baru Covid-19 hampir dua kali lipat, sementara penerimaan rumah sakit meningkat dan infeksi melonjak di London dan Inggris utara.

Baca Juga: Kebakaran Bungur Lahap Puluhan Rumah, Sudin Jakpus Dirikan Dua Posko Pengungsian

Kementerian kesehatan Prancis pada Jumat 18 September 2020, melaporkan jumlah infeksi Covid-19 tertinggi selama satu hari di negara itu sejak wabah virus corona dimulai.

”Ada ‘gelombang penghindaran risiko’ karena meningkatnya kekhawatiran tentang perang melawan virus corona,” kata Edward Moya, Analis Pasar Senior OANDA di New York.

Ia mengatakan bahwa Eropa tampaknya kalah dalam pertempurannya saat ini.

Moya juga menyebut telah mendapatkan banyak berita suram sejauh pembukaan kembali ekonomi dan ini kemungkinan akan membebani selera risiko.

Baca Juga: Ketua KPU Positif Covid-19, Ketua Satgas Tekankan Protokol Kesehatan dalam Pilkada  

Sementara euro hampir tidak berubah terhadap dolar di 1,1851 dolar, euro turun untuk hari keempat dari lima hari terhadap mata uang Jepang, diperdagangkan terakhir pada 123,90 yen.

Dolar, setelah jatuh ke 104,27 yen di awal sesi dengan level terendah terhadap mata uang Jepang sejak 31 Juli yang terakhir diperdagangkan pada 104,53, turun 0,19 persen. 

Sementara dolar turun terhadap sekeranjang mata uang, menunjukkan penurunan mingguan setelah dua minggu naik.

Sementara dolar Selandia Baru mengupas kenaikan menjadi diperdagangkan naik 0,16 persen pada 0,6765 dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Arief Budiman Positif Covid-19, Kantor KPU Tutup Sementara

Bahkan, sebelumnya mencapai level tertinggi dalam satu setengah tahun setelah menteri keuangan negara itu terdengar positif tentang ekonomi dalam wawancara televisi.

Sementara belanja konsumen Inggris yang kuat telah membantu sterling sebelumnya, yang terakhir turun 0,33 persen menjadi 1,2929 dolar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler