Emas Berjangka Menguat Tiga Hari Berturut-turut pada Akhir Perdagangan Kamis Pagi ini

17 September 2020, 12:38 WIB
ILUSTRASI emas.* //Pixabay/ Publikcdomainpicture

 

PR TASIKMALAYA - Emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi, memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut.

Dan menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve AS, yang diperkirakan akan mengulangi sikap kebijakan moneter dovish untuk mendukung pemulihan ekonomi dari krisis virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 4,3 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.970,5 dolar AS per ounce.

Baca Juga: KPU Izinkan Gelar Konser Kampanye 2020, DPR Imbau Calon Kepala Daerah untuk Kembali Mempertimbangkan

Sehari sebelumnya, Selasa 15 September 2020, emas berjangka naik 2,5 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.966,2 dolar AS.

Emas berjangka terangkat 15,8 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.963,70 dolar AS pada Senin (14/9/2020), setelah jatuh 16,4 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.947,90 dolar AS pada Jumat lalu (11/9/2020), dan naik 9,4 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.964,30 dolar AS pada Kamis lalu 10 September 2020.

"Harapannya adalah bahwa Fed akan membiarkan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang sangat lama, dan angka inflasi melebihi tingkat target mereka dua persen," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Baca Juga: Rangkul Pecinta Kereta, PT KAI Daop 3 Cirebon Lakukan Edukasi Perlintasan untuk Kurangi Kecelakaan

Keputusan kebijakan Fed yang akan dirilis pada pukul 14.00 waktu setempat (18.00 GMT) setelah penutupan pasar.

Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak bank sentral mengambil sikap lebih rileks terhadap inflasi bulan lalu. Pengumuman tersebut akan diikuti dengan konferensi pers oleh Ketua Fed Jerome Powell.

Sementara itu, belanja konsumen AS melambat pada Agustus, menunjukkan kemacetan dalam pemulihan ekonomi akibat dampak virus corona.

"Data ekonomi yang lebih lemah mendukung gagasan bahwa Fed akan tetap akomodatif, bahwa akan ada stimulus lain yang diberlakukan oleh Kongres AS; ini adalah pilar utama dukungan untuk emas," kata Meger, dikutip dari situs ANTARA. 

Baca Juga: Praktis dan Banyak Pilihan, Frozen Food Jadi Pilihan Tepat saat PSBB di Tengah Pandemi Covid-19

Suku bunga yang lebih rendah cenderung membebani imbal hasil obligasi dan dolar, memperkuat daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,2 sen atau 0,04 persen menjadi ditutup pada 27,476 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Oktober turun 8,7 dolar AS atau 0,89 persen menjadi menetap pada 973,5 dolar AS per ounce.***

 
Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler