PR TASIKMALAYA - Kemajuan perekonomian Indonesia tidak luput dari peran UMKM yang sangat vital.
Pegadaian hadir dengan solusi berupa KUR Syariah untuk mengatasi tantangan keuangan UMKM.
Bagaimana KUR Syariah mampu menjadi solusi keuangan Islami yang optimal?
Kenali Prinsip-Prinsip Keuangan Islami dalam KUR Syariah Pegadaian
Baca Juga: KUR BRI 2023 Susah Disetujui Bank, Ternyata Alasannya karena Hal Ini
KUR Syariah dari Pegadaian didasarkan pada prinsip-prinsip keuangan Islami yang melarang riba dan mengantisipasi berbagai resiko dan menerapkan keuntungan bersama.
Ini berarti bahwa KUR Syariah menghindari penggunaan bunga konvensional dalam pinjaman dan mengadopsi sistem bagi hasil.
Salah satu daya tarik utama KUR Syariah dari Pegadaian adalah persyaratan yang mudah dipenuhi.
UMKM tidak perlu merasa khawatir dengan persyaratan yang rumit atau jaminan yang sulit disediakan.
Baca Juga: Mulai Tahun Depan Beli Gas LPG 3 Kg Harus Bawa KTP dan Telah Terdaftar, Simak Caranya
KUR Syariah dirancang untuk inklusivitas, memungkinkan UMKM dengan aset terbatas untuk mendapatkan akses ke permodalan.
Bagaimana langkah-langkah pengajuan KUR syariah pegadaian untuk UMKM?
Proses pengajuan KUR Syariah Pegadaian relatif mudah.
UMKM bisa mengunjungi kantor Pegadaian terdekat untuk berkonsultasi dan mendapatkan panduan dari petugas yang berpengalaman.
Baca Juga: Kelebihan KUR Super Mikro Mandiri, Bunga Ringan 3 Persen untuk Usaha Baru
Dokumen-dokumen seperti identitas pribadi, dokumen usaha, dan laporan keuangan biasanya diperlukan.
Selain memberikan solusi keuangan, KUR Syariah Pegadaian juga memberikan manfaat dalam bentuk pendampingan dan pelatihan.
Pegadaian menyadari pentingnya pengetahuan dan keterampilan yang memadai bagi kesuksesan UMKM.
Oleh karena itu, program pelatihan yang mencakup manajemen keuangan, pemasaran, dan pengembangan bisnis disediakan untuk mendukung pertumbuhan UMKM dengan pendekatan Islami.***