Impor Bawang Putih dari Tiongkok, Wabah Virus Corona Pengaruhi Inflasi di Jawa Timur

3 Maret 2020, 07:36 WIB
BAWANG putih.* /ANTARA FOTO/

PIKIRAN RAKYAT - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa wabah virus corona berpengaruh terhadap inflasi di Jatim pada Februari 2020.

Inflasi ini tercatat sebesar 0,31 persen dari bulan ke bulan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara, pengaruh akibat wabah corona terhadap inflasi dapat terlihat jelas dari kenaikan harga bawang putih.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 3 Maret 2020: Salawu Cerah Berawan, Rajapolah Hujan hingga Malam

Bawang putih menjadi komoditas dengan kenaikan harga tertinggi di Jawa Timur.

"Bulan lalu bawang putih melonjak 46,61 persen, ini karena pasokannya yang menjadi penyebab naiknya harga di pasaran, sebab Jatim masih impor bawang putih dari Tiongkok," ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan.

Tida hanya bawang putih, cabai merah juga menjadi komoditas lain yang menyumbang inflasi dengan mengalami kenaikan hingga 28,3 persen dan juga buah melon yang naik 19,11 persen.

Kemudian ada semangka yang harganya naik sampai 9,15 persen dan daging ayam ras sebesar 4,65 persen.

Baca Juga: Pantau Proses Pemindahan ABK Diamond Princess di Pelabuhan Indramayu, Ridwan Kamil: Semuanya Dipastikan Negatif  Virus Corona

Harga emas juga naik sebesar 2,73 persen, setelah sebelumnya sempat melonjak pada bulan lalu.

Selama bulan Februari 2020, delapan kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, semuanya dinyatakan mengalami inflasi.

Jember menjadi kota yang mengalami inflasi tertinggi, yaitu mencapai angka 0,51 persen, disusul Probolinggo sebesar 0,39 persen.

Kemudian ada Madiun dan Kediri sebesar 0,38 persen, Surabaya 0,32 persen, Malang 0,28 persen.

Sumenep dan Banyuwangi berada di urutan terakhir dengan persentase masing-masing sebesar 0,16 dan dan 0,10 persen.

Baca Juga: Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Kegiatan Baden Powell Festival Kwarcab Tasikmalaya Diwarnai Berbagai Rangkaian Kegiatan

Sementara itu tingkat inflasi berdasarkan tahun kalender (Januari-Februari) 2020 di 8 kota IHK Jawa Timur, Sumenep menjadi kota dengan inflasi kalender tertinggi yaitu mencapai 1,00 persen.

Kemudian Banyuwangi menjadi kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah dengan angka persentase sebanyak 0,61 persen.

"Secara umum inflasi di Jatim masih terkendali dan saya berharap wabah corona atau COVID-19 dapat segera diatasi agar tidak lagi semakin berdampak pada inflasi," ujar Dadang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler