PIKIRAN RAKYAT - Banjir awal tahun memberikan duka serta beberapa kerugian untuk beberapa pihak.
Peneliti Senior Institute for Depelovment of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, banjir tahun ini menjadi bencana yang menyebabkan kerugian terbesar.
Kerugian kali ini diperkirakan mencapai Rp 10 triliun.
Baca Juga: 10 Finalis Sayembara Desain Jersey Ketiga Persib 2020 Mulai Divoting
Diantaranya meliputi kerusakan-kerusakan utama di sektor perumahan, juga transportasi, fasilitas, aset milik pemerintah hingga infrastruktur.
Adanya banjir membuat produksi barang tidak berjalan dengan optimal, terutama di Cakung dan Pulo Gadung Jakarta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan meskipun bencana banjir tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap pasokan dan distribusi, namun tetap ada pengaruhnya.
Banjir ini pada akhirnya dapat memberikan pengaruh terhadap proyeksi inflasi pada awal tahun ini.