Tumbuh di Atas 5 Persen, Perekonomian Indonesia Tahun 2019 Meningkat Dibanding 2018

8 Januari 2020, 09:11 WIB
Sri Mulyani.* /Bursa Efek Indonesia/

 

PIKIRAN RAKYAT - Ekonomi global kini tengah mengalami perlambatan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya dinamika perang dagang dan geopolitik, penurunan harga komoditi, serta perlambatan ekonomi di berbagai negara.

Namun, adanya hal tersebut tak menghalangi perekonomian Indonesia untuk tumbuh secara positif.

Baca Juga: DPRD dan Pemkot Tak Sepaham, Sekda Tasikmalaya: Perwal Hanya Revisi Besaran Tarif Parkir, Bukan Dicabut

Meskipun memang Indonesia menghadapi situasi tersebut, perekonomian tahun 2019 tetap dapat tumbuh di atas 5 persen.

Hal tersebut dikarenakan terjaganya permintaan domestik, konsumsi Pemerintah, serta investasi.

Ditambah ekonomi yang terjaga serta program pembangunan yang dilaksanakan menurunkan tingkat pengangguran, mengurangi ketimpangan, dan mempertahankan kesejahteraan masyarakat.

Memasuki tahun 2020, Kementrian keuangan melakukan evaluasi terhadap kinerja perekonomian Indonesia selama tahun 2019.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Kementrian Keuangan, usaha kenaikan ini juga dilakukan usaha mendorong APBN tahun 2019 agar ekspansif dan Countercyclical.

Baca Juga: PPDB Tahun 2020 Diharapakan Buka Jalur mandiri

Penerapan kebijakan tersebut sebagai tujuan untuk menjaga kestabilan makroekonomi, mempertahankan momentum pertumbuhan perekonomian domestik.

Juga untuk mendorong laju kegiatan dunia usaha serta untuk melindungi masayarakat.

Kenaikan perekonomian sebanyak 5 persen didapatkan dari Realisasi pendapatan negara serta realisasi belanja negara yang ikut meningkat.

Untuk pendapatan negara, tumbuh sebanyak 0,7 persen dari target tahun 2018 dengan mencapai Rp 1.957,2 triliun.

Baca Juga: Mantan pengacara Lina Buka Suara Terkait Laporan Rizky Febian ke Polrestabes Bandung

Sementara realisasi belanja negara juga tumbuh sebanyak 4.4 persen dari tahun 2018, dengan mencapai Rp 2.310,2 triliun.

Berdasarkan kedua realisasi tersebut, defisit anggaran mencapai target awal yang tadinya 1,84% dari PBD namun kini mencapai 2,2 persen.

Capaian defisit Negara ini sebesar Rp 353 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap tahun 2020, fundamental ekonomi mendapat momentum yang lebih positif dibanding tahun 2020.

"Reformasi diharapkan akan makin meningkatkan confidence terhadap ekonomi Indonesia," ujarnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Kemenkeu

Tags

Terkini

Terpopuler