Produsen Tahu Tempe Mogok, Kementan Ungkap Faktor Harga Kedelai Mahal

4 Januari 2021, 17:47 WIB
Ilustrasi kedelai. /Pixabay/Jing

PR TASIKMALAYA – Ongkos kirim impor kedelai menjadi faktor mahalnya harga kedelai di pasar dunia.

Hal tersebut diungkap oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi pada Senin, 4 Januari 2021.

“Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga kedelai impor yakni ongkos angkut yang juga mengalami kenaikan,” ujar Suwandi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Nobu Bungkam, Polisi Ungkap Alasan Gisel Absen Dalam Pemeriksaan Video Syur

Selain itu, menurutnya, waktu pengiriman dari tempat asal kedelai itu diimpor ke Indonesia mengalami perpanjangan.

“Waktu transportasi impor kedelai dari negara asal yang semula ditempuh selama tiga minggu, menjadi lebih lama, yaitu enam hingga sembilan minggu,” lanjutnya.

Harga kedelai saat ini naik 35 persen menjadi Rp9.300 per kilogram. Di mana pada tiga bulan sebelumnya sekitar Rp6 – Rp7 Ribu per kilogram.

Baca Juga: Sidang Praperadilan Habib Rizieq Shihab Digelar Hari Ini, Kuasa Hukum Sebut Adanya Ketidaksesuaian

Suwandi pun menambahkan bahwa terjadinya kenaikan harga kedelai merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang tengah terjadi.

Selain itu, menurutnya, harga kedelai saat ini sudah mahal dari negara asalnya, sehingga berdampak juga pada harga di Indonesia.

“Harga kedelai impor yang selama ini digunakan oleh perajin tahu tempe di negara asal sudah tinggi, sehingga berdampak kepada harga di Indonesia menjadi lebih tinggi lagi,” tutur Suwandi.

Baca Juga: Fahri Hamzah Singgung Rekonsiliasi, Ferdinand: Bukankah Jokowi Sudah Ajak Prabowo Sandi?

Diketahui sebelumnya, para produsen tahu dan tempe melakukan aksi mogok untuk memproduksi tahu dan tempe dari 1-3 Januari 2020.

Hal itu dilakukan sebagai protes atas mahalnya harga kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe.

Akibatnya selama masa aksi mogok tersebut, tahu dan tempe sempat menghilang di pasaran.

Baca Juga: Gisel dan Nobu, Berawal dari OVJ Berakhir di Polda Metro Jaya

Selain itu, produsen tersebut juga menaikan harga jual produknya dari Senin, 4 Januari 2021, untuk menutupi mahalnya harga kedelai.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler