Hoaks atau Fakta: Benarkah Gempa Pangandaran Berimbas pada Pemesanan Hotel?

- 27 Oktober 2020, 10:03 WIB
ILUSTRASI hotel.*
ILUSTRASI hotel.* //PIXABAY/

PR TASIKMALAYA - Banyak berita gempa susulan dan berpotensi tsunami di Pangandaran berpengaruh besar terhadap hunian hotel, terlebih saat libur panjang.

"Untuk cancelation sampai saat ini sudah mencapai 10 persen untuk di hotelnya. Paska gempa kemarin, ini pun terjadi akibat maraknya berita hoax di media sosial tentang di kaitkannya gempa kemarin terhadap isu tsunami padahal,” kata General Manager The Arnawa Hotel, Abi Kuswanto, Selasa 26 Oktober 2020.

Bahkan, BMKG sudah merilis gempa itu sama sekali tidak memicu tsunami.

Baca Juga: Satu Anggota KKB Tewas, Polisi: Kontak Senjata Sekitar Lima Jam

Abi mengatakan, setiap hotel memiliki mitigasi bencana, mulai dari pemetaan titik aman untuk berkumpul, membaca tanda tanda alam sebagai sinyal bencana, hingga pelatihan evakuasi ketika gempa terjadi.

"Sebenarnya untuk mitigasinya sendiri di hotel yang ada di Pangandaran sudah diberikan, mulai dari dimana titik aman berkumpul,”lanjutnya.

Dia mengatakan seperti apa cara evakuasi dan waktu untuk evakuasi, sampai untuk membaca tanda tanda alam akan terjadinya bencana, sehingga keselamatan wisatawan dalam libur panjang bulan ini pun bisa di prioritaskan.

Baca Juga: Kalteng di Ambang Bencana Akibat Pembukaan Lahan di Wilayah Hulu

Abi menegaskan, informasi yang menyatakan bahwa, gempa magnitudo 5,9 yang mengguncang Pangandaran pada Minggu 25 Oktober 2020.

Hal itu dapat memicu tsunami merupakan berita hoax, yang di timbulkan hanya untuk membuat kegaduhan semata di masyarakat, di tengah merebaknya isu tsunami setinggi 20 meter.

"Untuk gempa kemarin sesuai dengan informasi yang di keluarkan BMKG, sama sekali tidak berpotensi tsunami, dan berita yang banyak beredar di masyarakat melalui media sosial yang menyatakan berpotensi tsunami itu hanya berita bohong," tutupnya.

Baca Juga: Presiden Perancis Buat Geram Umat Muslim, Menlu Iran : Muslim Adalah Korban Kebencian  

Sebelumnya diketahui pada Minggu 25 Oktober 2020, Kabupaten Pangandaran diguncang oleh gempa magnutude 5,9.

Gempa terjadi pukul 07.56 WIB dari kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa terletak pada koordinat 8,22 LS - 107,87 BT.

Gempa berpusat pada Perairan Samudra Hindia dengan jarak 90 kilometer dari arah Barat Daya Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Kasus Korupsi Jiwasraya, Benny Tjokro Divonis Penjara Seumur Hidup

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa yang mengguncang Kabupaten Pangandaran tidak menyebabkan Tsunami.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x