Hal itu dapat memicu tsunami merupakan berita hoax, yang di timbulkan hanya untuk membuat kegaduhan semata di masyarakat, di tengah merebaknya isu tsunami setinggi 20 meter.
"Untuk gempa kemarin sesuai dengan informasi yang di keluarkan BMKG, sama sekali tidak berpotensi tsunami, dan berita yang banyak beredar di masyarakat melalui media sosial yang menyatakan berpotensi tsunami itu hanya berita bohong," tutupnya.
Baca Juga: Presiden Perancis Buat Geram Umat Muslim, Menlu Iran : Muslim Adalah Korban Kebencian
Sebelumnya diketahui pada Minggu 25 Oktober 2020, Kabupaten Pangandaran diguncang oleh gempa magnutude 5,9.
Gempa terjadi pukul 07.56 WIB dari kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa terletak pada koordinat 8,22 LS - 107,87 BT.
Gempa berpusat pada Perairan Samudra Hindia dengan jarak 90 kilometer dari arah Barat Daya Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga: Kasus Korupsi Jiwasraya, Benny Tjokro Divonis Penjara Seumur Hidup
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa yang mengguncang Kabupaten Pangandaran tidak menyebabkan Tsunami.***