PR TASIKMALAYA - Banyak berita gempa susulan dan berpotensi tsunami di Pangandaran berpengaruh besar terhadap hunian hotel, terlebih saat libur panjang.
"Untuk cancelation sampai saat ini sudah mencapai 10 persen untuk di hotelnya. Paska gempa kemarin, ini pun terjadi akibat maraknya berita hoax di media sosial tentang di kaitkannya gempa kemarin terhadap isu tsunami padahal,” kata General Manager The Arnawa Hotel, Abi Kuswanto, Selasa 26 Oktober 2020.
Bahkan, BMKG sudah merilis gempa itu sama sekali tidak memicu tsunami.
Baca Juga: Satu Anggota KKB Tewas, Polisi: Kontak Senjata Sekitar Lima Jam
Abi mengatakan, setiap hotel memiliki mitigasi bencana, mulai dari pemetaan titik aman untuk berkumpul, membaca tanda tanda alam sebagai sinyal bencana, hingga pelatihan evakuasi ketika gempa terjadi.
"Sebenarnya untuk mitigasinya sendiri di hotel yang ada di Pangandaran sudah diberikan, mulai dari dimana titik aman berkumpul,”lanjutnya.
Dia mengatakan seperti apa cara evakuasi dan waktu untuk evakuasi, sampai untuk membaca tanda tanda alam akan terjadinya bencana, sehingga keselamatan wisatawan dalam libur panjang bulan ini pun bisa di prioritaskan.
Baca Juga: Kalteng di Ambang Bencana Akibat Pembukaan Lahan di Wilayah Hulu
Abi menegaskan, informasi yang menyatakan bahwa, gempa magnitudo 5,9 yang mengguncang Pangandaran pada Minggu 25 Oktober 2020.