Hoaks atau Fakta: Benarkah Ketua Umum PDIP Megawati Berniat Ubah Pancasila?

- 20 Agustus 2020, 18:04 WIB
Megawati Soekarnoputri. (Pikiran Rakyat Depok)
Megawati Soekarnoputri. (Pikiran Rakyat Depok) /Pikiran Rakyat Depok

PR TASIKMALAYA - Beredar sebuah unggahan di media sosial Twitter yang menggiring nama Ketua Umum PDIP, Megawati.

Pemilik akun @aenuddin5 mengunggah sebuah video dan menyebut jika Megawati berniat merubah Pancasila.

"Nih lebih parah, mau merubah Pancasila!!," tulis sang pemilik akun.

Baca Juga: Patung Jenderal Sudirman Batal Dikenakan Masker

HOAKS - Ketua Umum PDIP, Megawati berniat merubah Pancasila dengan ideologi yang baru.*
HOAKS - Ketua Umum PDIP, Megawati berniat merubah Pancasila dengan ideologi yang baru.* /ANTARA

Baca Juga: Tanggapi Laporan Revina VT, Dedy Susanto Klaim Cuma Motivator Bukan Psikolog

Video tersebut menampikan presiden kelima Indonesia tengah berpidato di Kongres V PDIP dan membahas Pancasila, ideologi nasional bangsa.

"Dengan ilmu baru, itu tidak cocok. Pancasila itu apa? Tidak ada artinya. Kita harus rombak, kita harus dirikan yang lain sifatnya," ucap Megawati.

Dikutip dari Antara, video berdurasi 18 detik yang diunggah oleh pemilik akun @aenuddin5 itu telah dipotong.

Baca Juga: Pemerintah Rilis Empat Prangko Edisi HUT RI, Ada Seri Penanggulangan Covid-19

Video itu milik salah satu stasiun televisi dengan judul 'Pidato Politik Megawati di Kongres V PDIP 2019 di Bali' yang dimuat pada 8 Agustus 2019 lalu.

Pernyataan Megawati yang diunggah ke Twitter itu bisa ditemukan pada menit ke-22 dalam video aslinya dan tidak dikutip secara keseluruhan.

Sehingga, akan memberikan makna yang berbeda dari maksud pidato tersebut, sehingga menganggap Megawati ingin mengubah Pancasila.

Baca Juga: Diusung PSI, Giring Ganesha Buka Suara Soal Maju di Pilpres 2024

Megawati pun menyebut jika Pancasila tidak bisa diubah karena dasar negara Indonesia itu sifatnya sudah final.

Maka dari itu, potongan video dan narasi yang menyebut Megawati ingin mengubah Pancasila dengan ideologi baru adalah hoaks dan masuk ke dalam Konteng yang Menyesatkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah