PR TASIKMALAYA - Beredar sebuah unggahan di Facebook yang menyebut jika 1.000 santri di Kudus tak sadarkan diri usai menjalani rapid test.
“SEHARI SETELAH DILAKUKAN RAPID TEST COVID-19 KEPADA PARA SANTRI DI KUDUS, 1.000 SANTRI TAK SADARKAN DIRI," berikut judul artikel yang tertulis disertai beberapa buah foto kegiatan.
Baca Juga: Partai Gerindra Jadi Bahan Guyonan Akibat Benih Lobster, Nelayan: Itu Kolusi dan Nepotisme yang Kuat
Unggahan itu pun disertai narasi, "KENAPA YG DISASAR PONDOK PESANTREN/UMAT ISLAM??? ADA APA??? Kita Umat*cuma bs ribut dimedsos, sementara cina2 udah bergerak kepelosok2."
Namun, dikutip dari Kominfo dan Turn Back Hoax MAFINDO, kabar yang menyebut seribu santri asal Kudus tak sadarkan diri akibat rapid test adalah hoaks.
Baca Juga: Jadi Korban Tindakan Seksual 8 Pria, Seorang Gadis Alami Infeksi Mulut Rahim hingga Tewas
Faktanya, foto-foto yang tersemat di dalam artikel tersebut merupakan hasil suntingan yang di kompilasi dari berbagai peristiwa dan bukan merupakan narasi yang diberitakan.
Foto tersebut dimuat di beberapa artikel media nasional dengan judul, "Klaster Temboro Tambah Kasus Positif di Probolinggo Jadi 23 Orang.", "Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona di Kudus.", dan "Puluhan Santri Pondok Pesantren di Demak Keracunan Massal.”.
Baca Juga: Anies Baswedan Putuskan Dukung Reklamasi Kawasan Ancol, Sanny Irsan: Dia Sudah Ingkari Janji
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo juga menyebut jika Dinas Kesehatan setempat tidak pernah melakukan kegiatan yang disebut.
***