Hal ini ditegaskan Ahmad Ramli yang menyatakan pesan tersebut adalah hoaks dan meminta masyarakat untuk tetap waspada dalam menerima segala informasi.
Pasalnya, situs-situs yang tercantum dalam narasi bisa berujung phising yang akan meminta sasaran memasukkan data pribadi dan informasi pribadi lainnya.
Baca Juga: Pernikahan Tertunda karena Lockdown, Sepasang Kekasih Putuskan Bunuh Diri Bersama
Lebih lanjut Ramli menjelaskan, phising sendiri adalah modus untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target.
Tujuannya mencuri akun dan informasi dari seseorang yang menjadi target.
Dengan demikian, narasi yang beredar dalam pesan berantai dapat dipastikan tidak benar. Untuk itu, narasi yang beredar itu termasuk dalam kategori Fabricated Content.***