Cek Fakta: Benarkah Kurma Mengandung Virus Corona karena Kelelawar? Simak Faktanya

- 27 April 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi kurma.*
Ilustrasi kurma.* //PEXELS

Melansir situs thestar.com.my pada 21 Mei 2017 menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) ataupun Kementerian Kesehatan dari negara-negara Timur Tengah tidak mengeluarkan saran atau peringatan apapun tentang kontaminasi virus corona melalui kelelawar.

Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Pesepeda asal Bandung Tetap Ngabuburit

Hal ini diungkap langsung oleh Dirjen Kementerian Kesehatan Malaysia Datuk Dr. Noor Hisham, ia menyebut pihaknya bahkan sampai meminta konfirmasi langsung dari WHO terkait berita yang sempat meresahkan masyarakat Negeri Jiran ini, namun menemukan fakta bahwa berita ini tidak benar.

Virus corona memiliki nama lengkap Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Virus ini baru ditemukan pada Maret 2012 di Saudi Arabia.

Virus ini bisa menyebabkan sindrom pernapasan yang ringan ataupun berat. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana penularan dari penyakit ini, namun kebanyakan mengarah ke hewan khas Timur Tengah, unta.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Tidak Ada Positif Corona di Aceh, Tinjau Kebenarannya

Hanya saja, belum jelas bagaimana mekanisme penularan virus ini dari hewan ke manusia.

Berdasarkan penjelasan yang telah dirangkum, informasi yang berisi peringatan kepada masyarakat muslim untuk mencuci kurma dengan bersih sebelum dimakan karena banyak kelelawar pembawa virus corona hidup di pohon-pohon kurma dan memakannya adalah tidak benar atau hoaks.

Informasi sejenis sudah beredar sejak 2017 dan sudah dibantah oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

 

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Jakarta Lawan Hoaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x