PR TASIKMALAYA - Belum lama ini, beredar sebuah video yang memperlihatkan gelombang tsunami.
Terlihat, gelombang tsunami dalam video tersebut diklaim sebagai tsunami Tonga, sebuah negara di Benua Oseania.
Video gelombang tsunami yang disebut-sebut tsunami Tonga itu pertama kali menyebar di jejaring sosial media Twitter.
Berikut narasi yang tertulis dalam cuitan (tweet) video gelombang tsunami Tonga tersebut.
Baca Juga: Begini Nilai Karya NFT hingga Sorotan Pakar pada Aksi Jual Selfie KTP!
“Tsunami #Tonga Para penduduknya membahayakan nyawa mereka, menunggu gelombang tsunami dan merekamnya,” tulis akun Twitter “javieroliver_ct”.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Turn Back Hoax, pengguna javieroliver_ct mengunggah sebuah video pendek di akun Twitter miliknya.
Video pendek itu menunjukkan beberapa orang sedang merekam gelombang yang mencapai daratan.
Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Reaksi Moeldoko soal Kasus Gibran dan Kaesang: Kesalahannya ....
Video tersebut, kata pengguna itu, merupakan video tsunami yang melanda Tonga pada 15 Januari 2022.
Lantas, benarkah kebenarannya? Validkah bahwa video tersebut merupakan video tsunami Tonga sebagaimana yang disebutkan di atas?
Setelah dilakukan penelusuran, terungkap bahwa video tersebut bukan merupakan video tsunami yang melanda Tonga pada 15 Januari 2022.
Baca Juga: Tes Psikologi: Temukanlah Kekuatan Dalam Dirimu, Dengan Memilih Pemandangan Alam Favoritmu
Faktanya, video tersebut diketahui merupakan potongan dari video gelombang pasang di Sungai Kampar, Indonesia, yang terjadi pada 6 Desember 2021.
Versi lengkapnya sendiri diunggah oleh kanal YouTube “MEMBAYANG TV” pada 7 Desember 2021.
Video tersebut diunggah dengan judul “rina rina bono, onex tm, dan saya berkolaborasi antara salam dari binjai dan salam dari bono.amazing”.
Sementara itu, potongan video yang diunggah oleh akun Twitter “javieroliver_ct” merupakan potongan video yang diambil dari menit 2:05 hingga 2:30.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa video tsunami di Tonga yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “javieroliver_ct” adalah tidak benar.
Konten yang ditulis pengguna Twitter itu dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.***