Hoaks atau Fakta: Benarkah Vaksin Sinovac Hanya untuk Uji Coba Klinis?

13 November 2021, 06:55 WIB
Ilustrasi. Beberapa waktu ini beredar sebuah klaim yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac hanya digunakan sebagai uji klinis, berikut faktanya. /EPA-EFE/ANDRE BORGES

PR TASIKMALAYA - Telah muncul sebuah klaim yang menyebut bahwa vaksin Sinovac berlabel “Only for Clinical Trial”.

Adanya klaim terkait vaksin Sinovac ini diduga dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan vaksinasi secara paksa.

Klaim ini pertama kali diungkapkan oleh akun Twitter @cebonginsaf3 yang memposting foto kemasan vaksin Sinovac.

Baca Juga: Terungkap Ritual Teuku Ryan dan Ria Ricis Sebelum Ijab Qabul, Irfan Hakim Kebingungan: Padahal Nggak Batal

Dalam kemasan vaksin Sinovac itu terlihat label tulisan “Only for Clinical Trial” atau yang berarti hanya untuk uji coba klinis.

Foto tersebut diunggah sebagai tanggapan atas cuitan @LtdAkbar yang tengah membahas penggunaan vaksin yang masih dalam fase uji klinis.

"'Only for clinical trial'. Apa seperti ini gambarannya?" tulisnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari @cebonginsaf3.

Baca Juga: 9 Alasan Mengapa Scorpio Sangat Menyebalkan untuk Zodiak Lainnya, Salah Satunya Obsesif!

Menurut hasil penelusuran Turn Back Hoax, foto dalam cuitan tersebut telah dipakai dalam sejumlah artikel.

Salah satu situs berita yang pernah menggunakan foto vaksin Sinovac tersebut dalam artikelnya ialah The Washington Post.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan pada 11 November 2021 di Instagram @turnbackhoaxid, artikel opini itu terbit pada 5 Agustus 2020.

Unggahan TurnBackHoax. Instagram/@turnbackhoaxid.

Baca Juga: Rizky Billar Tetiba Datangi Polda Metro Jaya, Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik?

Foto yang digunakan The Washington Post tersebut merupakan karya Eraldo Peres, seorang fotografer asal Brasil, dari The Associated Press.

Dalam foto itu terdapat narasi yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac yang diperlihatkan memang diperuntukkan bagi para relawan vaksin.

Ketika itu, vaksin tersebut tengah dipresentasikan oleh dr Gustavo Romero dari University Hospital of Brasilia’s Nucleus of Tropical Medicine.

Baca Juga: Jadi Wali Nikah Ria Ricis dan Teuku Ryan, Deddy Mizwar Mengaku Tak Langsung Menerimanya

"Mempresentasikan kepada pers vaksin eksperimental Sinovac Biotech Tiongkok untuk virus corona baru," kata narasi tersebut.

"Untuk virus corona baru sebelum diberikan kepada sukarelawan di Brasilia, Brasil," tambahnya.

Foto itu juga digunakan oleh CBC dalam salah satu artikelnya yang terbit pada 7 September 2020 lalu.

Baca Juga: Pengendara Mobil Wajib Tahu Etika Berkendara yang Baik di Jalan Tol: Ada 5 Aturan!

Artikel tersebut berjudul 'Sinovac says its coronavirus vaccine candidate appears safe for elderly in early trials'.

Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa CoronaVac adalah calon vaksin Sinovac yang ketika itu masih dalam tahap pengujian di Brazil dan Indonesia.

Uji coba di kedua negara tersebut dilakukan terhadap manusia dan telah mencapai tahap akhir.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Ular, dan Naga untuk Besok, Sabtu 13 November 2021

Pengujian itu juga dilakukan guna mengevaluasi keefektifan dan keamanan vaksin agar segera disetujui penggunaannya secara massal.

Pada saat itu, vaksin Sinovac baru diberikan kepada puluhan ribu orang, di mana 90 persen di antaranya adalah karyawan Sinovac dan keluarganya.

Hal ini berarti bahwa vaksin Sinovac berlabel “Only for clinical trial” memang adalah vaksin yang belum diberikan kepada masyarakat luas.

Baca Juga: Ramalan Shio Macan, Kelinci, dan Kuda, Besok Sabtu 13 November 2021: Ada yang Mendapat Kejutan

Namun, sejak awal Juni 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengizinkan penggunaan vaksin asal Tiongkok ini.

Karenanya, dapat disimpulkan bahwa klaim yang diposting di Twitter tersebut adalah informasi yang keliru atau hoaks.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler