Pentingnya Komunikasi Orang Tua dan Anak! Akademisi: Tanpa Terjebak Menasehati, Tapi Berdialog

29 November 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak. //Pixabay//serrano1004/

PR TASIKMALAYA – Dr. Wisnu Widjanarko selaku Akademisi di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengingatkan pentingnya dialog rutin antara orang tua dan anak-anaknya.

"Orang tua perlu rutin mengajak anak-anakaya berdialog guna menciptakan komunikasi efektif dan makin mendekatkan hubungan antara ayah, ibu, dan anak-anaknya," katanya.

Dosen Komunikasi Keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed itu menembahkan jika pada masa pandemi ini sangat penting untuk mengintensifkan dialog anara orang tua dan anak.

Baca Juga: Sekuat Tenaga Kejar Kelompok MIT Poso, Personel TNI: Sulteng Ibarat Punya Noda Karena Pergerakannya

"Orang tua perlu mengapresiasi anak, memahami kegelisahan anak, serta memahami ketidaknyamanan dan kerinduan mereka pada kondisi sebelum pandemi. Menyertai mereka dengan saran tanpa terjebak menasihati berlebihan, tapi lebih ke berdialog," terang Dia.

Adapun pola komunikasi yang dibangun pada masa pandemi Covid-19 ini adalah pola komunikasi yang demokratis.

"Yakni dengan menghadirkan interaksi yang asertif, meluangkan waktu untuk menyimak dan memilih verbal dan nonverbal yang mengedepankan solusi," tambahnya.

"Contonya adalah dengan cara orang tua membersamai anak saat berlajar dan beraktivitas lain di rumah, menjadi lebih banyak waktu untuk berbagi cerita dengan anak," sambungya.

Baca Juga: HRS Dikabarkan Pergi Tanpa Persetujuan Pihak Rumah Sakit, Polda: Lewat Pintu Belakang, Tak Diketahui

Dirinya juga mengingatkan agar terus menjaga komunikasi keluarga agar dapat menciptakan karakter untuk anak.

Kurangnya komunikasi yang terjadi akan menyebabkan disfungsi komunikasi antara ibu dan ayah maupun antara orang tua dan anak.

"Disfungsi komunikasi menjadkan kualitas rumah tangga menjadi rentan, sehingga kondisi rumah tangga menjadi kurang harmonis, iklim di rumah menjadi tidak nayaman, kebersamaan menjadi sesuatu yang sulit terjadi, dan anak bisa merasa tidak 'happy' di rumah," imbuhnya.

Oleh karenanya, komunikasi menjadi kegiatan yang sangat penting, misalnya mau saling mendengar, saling memahami sudut pandang masing-masing dan mau menerima perbedaan.

Baca Juga: Dituding Intervensi HRS, Fadli Zon: Bima Arya Mungkin Sedang Cari Peluang Politik

"Membangun komunikasi keluarga terlihat sederhana tapi tidak semudah membalik telapak tangan, harus menjadi pendengar yang baik dan saling memahami dan juga mengayomi," terang Dia.

Maka dari itu, dirinya mendorong agar para orang tua dan anak untuk dapat lebih mengintensifkan lagi komunikasi di tengah keluraga besama dengan anak-anak mereka.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler