Kumar menambahkan bahwa algoritme juga menghilangkan semua detail lainnya, seperti instrumen pengiring, warna nada, dan nada suara.
Google juga meningkatkan kemampuannya untuk memahami kata yang salah eja dan mengatakan bahwa satu dari setiap 10 kueri salah eja.
Baca Juga: Kasus Corona Asia Tenggara Tertinggi, Indonesia Bakal Terima 100 Juta Vaksin pada 2021
Algoritme ejaan baru menggunaan jaringan neural dalam untuk meningkatkan pengenalannya, sebuah perubahan yang membuat peningkatan lebih besar pada ejaan.***