Network
PR TASIKMALAYA – Tiongkok kini memiliki MRT tercepat di dunia yang dapat melaju hingga kecepatan 160 kilometer per jam.
MRT tersebut melayani penumpang di line 18 dan 22 Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong di wilayah Tiongkok Selatan mulai bulan Oktober mendatang.
Beroperasinya MRT tersebut, membuat waktu tempuh antara Kawasan Perdagangan Bebas Nansha (NFTZ) menuju Stasiun Guangzhou Selatang hanya membutuhkan waktu tempuh 25 menit.
Baca Juga: Kominfo Beri Bantuan Program Kuota Data Internet untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Selain itu, hanya dibutuhkan waktu 30 menit untuk menuju Stasiun Guangzhou dari NFTZ.
Rencananya, kedua jalur tersebut akan diperpanjang hingga Zhongshan, Dongguan, Zhuhai yang berbatasan langsung dengan Makau.
MRT tersebut merupakan kereta bawah pertama yang memiliki kecepatan 160 kilometer per jam yang berada di kawasan Guangdong- Hong Kong-Makau.
Baca Juga: Sang Keponakan Meradang, Donald Trump Digugat soal Penipuan Warisan
Kereta tersebut dioperasikan melalui sistem kendali teknologi canggih berbasis kecerdasan artificial (Al). Selain itu, perawatannya menggunakan berbasis mahadata dan komputasi awan.
Untuk sementara, otoritas kereta api di Guangzhou telah memesan 40 rangkaian MRT untuk beroperasi di jalur 18 (NFTZ-Guangzhou Selatan) dan jalur 22 (NFTZ-Guangzhou Timur).
Rata-rata, beberapa kota di Tiongkok mengoperasikan MRT dengan kecepatan 80-100 kilometer per jam.
Baca Juga: Titi Rajo Bintang Melahirkan Bayi Laki-laki
Beijing merupakan kota di Tiongkok yang memiliki jalur MRT terbanyak, yaitu 20 jalur. Termasuk jalur khusus menuju Bandara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA) dan Bandara Internasional Daxing.
Meski Beijing merupakan kota dengan jalur MRT terbanyak, Beijing belum memiliki MRT berteknologi levitasi magnetik (maglev), seperti yang ada di Shanghai dan Changsha, Provinsi Hunan di barat daya Tiongkok.
MRT yang berada di Shanghai dan Changsa mampu melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam (T.M038).***
