"Ada kekhawatiran nyata mengenai bias digital yang merasuk dan kita perlu mengetahui dari mana bias tersebut berasal," kata Fahad menjelaskan.
Fahad kemudian mempertanyakan apakah kesalahan yang menimbulkan bias digital ini merupakan kesalahan pemrograman atau terdapat campur tangan manusia di dalamnya.
Atas hal itu, dia meminta agar Meta segera menjelaskan hal itu secara jujur dan transparan. Hal itu guna menghindari bias digital di media sosial.
"Apakah ini berasal dari tingkat otomatisasi? Apakah ini berasal dari masalah set pelatihan? Apakah ini faktor manusia pada alat tersebut? Belum ada kejelasan mengenai hal itu, dan itulah yang harus kita upayakan untuk diatasi dan itulah yang saya harap Meta bisa jelaskan," kata Fahad menambahkan.
Baca Juga: SKCK Gibran Rakabuming Telah Terbit, Menyusul Deklarasinya sebagai Calon Wakil Presiden 2024
Sebelumnya, Meta juga dituduh telah membatasi banyak video yang memberitakan tentang Palestina dan Hamas. Di sisi lain mereka menyebarluaskan secara bebas konten tentang Israel.
Atas tuduhan itu, Meta menyatakan bahwa hal itu juga disebabkan oleh bug yang terjadi pada fitur Reels dan Feed di Instagram. Kesalahan tersebutlah yang menyebabkan berkurangnya jangkauan dari dua fitur tersebut.
Selain itu, Meta juga mengklarifikasi dengan adanya pemadaman secara global pada video siaran langsungnya di Facebook dalam waktu singkat. Jadi, mereka mengklaim bahwa hal itu tidak terbatas hanya pada isu Israel dan Palestina saja.***