Dijelaskan Privacy Shark, pihak mereka juga belum bisa memastikan apakah penjualan data LinkedIn kali ini berkaitan dengan pencurian data di bulan April kemarin.
“Kali ini kami tidak bisa memastikan apakah catatan ini berasal dari akumulasi data yang dicuri kemarin beserta kumpulan profil publik, atau justru informasi diambil dari akun privat,” tulis Privacy Shark di laman pribadinya pada hari Senin, 28 Juni 2021.
Dugaan sementara Privacy Shark, 700 juta data pengguna yang dicuri berasal dari profil LinkedIn yang pengaturannya dibiarkan publik alias bisa dilihat sesama pengguna lainnya secara bebas.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Babak 16 Besar Euro 2021: Ukraina Butuh Waktu 120 Menit untuk Taklukan Swedia
Privacy Shark juga menduga bahwa mesin yang digunakan untuk mencuri 700 data LinkedIn untuk kemudian dijual di dark web, sama dengan yang digunakan dalam pencurian di bulan April lalu.***