Karena dengan membaca terlebih dahulu, terbukti bisa menurunkan kasus pengutipan cuitan yang menyesatkan sebanyak 29 persen.
“Kami mengembangkannya untuk ditampilkan ketika Anda mengetuk untuk menyukai tweet berlabel," kata Twitter, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs ANTARA.
Ketika pengguna mencoba menyukai Tweet yang telah diberi label sebagai disengketakan, sebuah pesan akan muncul yang mengatakan, "Bantu jadikan Twitter tempat untuk info yang dapat diandalkan."
Baca Juga: Kepala Desa yang Jadi Buronan Korupsi Hampir Rp1 Miliar, Resmi Ditangkap Kejagung
Itu akan menampilkan tombol bagi pengguna untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik tersebut sebelum menyukai Tweet tertentu.
Twitter mulai melabeli semakin banyak Tweet awal tahun ini di tengah ratusan ribu Tweet soal pandemi dan pemilu yang menyesatkan beberapa waktu lalu.
Jadi pengguna media sosial kini dituntut untuk menjadi pengguna yang cerdas dengan memilih konten mana yang bisa ia konsumsi.***