Berantas Hoaks di Indonesia, Google Bantu Danai Rp 11,7 Miliar

1 November 2020, 21:15 WIB
Google /Pixabay/Simon/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Head of Public Affairs Southeast Asia Google APAC, Ryan Rahardjo, dalam diskusi virtual, mengatakan bahwa Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sebagai eksekutor dana hibah dari google.

Kerja sama dengan lembaga nirlaba MAARIF Institute, dan juga agensi perubahan sosial Love Frenkie, lewat program Tular Nalar.

Google melalui lembaga filantropis Google.org menghibahkan 800.000 dolar AS atau sekira Rp11,7 miliar untuk mendukung beragam program literasi media, dan juga pelatihan digital dalam upaya memberantas hoaks, dan misinformasi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Amankan Pelaku Pencabulan Anak di Banjar, Polisi: Korban Dijanjikan HP

"Tahun ini dengan bangga kami mengumumkan hibah keempat MAFINDO dan MAARIF Institute sebesar 800.000 USD,” kata Ryan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Minggu, 1 November 2020.

"Untuk memberikan solusi dan membantu lebih dari 26.700 dosen dan guru serta mahasiswa untuk memiliki ketahanan terhadap misinformasi dan disinformasi melalui edukasi literasi media dan digital," tambahnya.

Program Tular Nalar yang dibentuk oleh Google.org dan juga dieksekusi oleh MAARIF Institute, MAFINDO, dan Love Frenkie, Ryan menjelaskan, berfokus kepada materi pembelajaran untuk mengasah cara berfikir secara kritis.

Baca Juga: Punya Penyakit Jantung, Anggota DPRD Bandar Lampung Meninggal Dunia saat Bersepeda

"Ini juga dibentuk untuk para dosen, guru dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi di lingkungan pembelajaran," ucap Ryan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, mengatakan memerangi kesalahan informasi, ujaran kebencian, intoleransi, informasi yang direkayasa, dan juga hoaks.

Hal tersebut terus menjadi tantangan penting untuk ditangani, terutama ketika kita semakin mendekati masa pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan serentak pada Desember 2020.

Pemerintah Indonesia menyambut baik hibah keempat yang diberikan Google.org tersebut.

Baca Juga: Kenang Glenn Fredly, Tompi Bawakan Lagu ‘Rame – Rame’ di Virtual Prambanan Jazz 2020

Hal itu untuk mendukung berbagai informasi lokal, baik itu pemeriksa fakta, komunitas literasi digital, dan lembaga sosial masyarakat yang memiliki visi yang sama, yaitu untuk memerangi misinformasi melalui program bernama Tular Nalar.

"Saya harap program ini akan memberikan solusi dan membantu para dosen, guru dan mahasiswa untuk memiliki ketahanan terhadap misinformasi dan disinformasi melalui program literasi media dan juga digital," kata Muhadjir.

Program yang dikelola oleh MAARIF Institute, MAFINDO dan Love Frankie, akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi, dan Informatika, pimpinan pusat Muhammadiyah dan ASPIKOM.

Baca Juga: Liburan Telah Usai, Berikut Cara Aman Menjaga Diri dari Covid-19 Selama Perjalanan di Luar Kota

"Dengan semakin cepat penyebaran informasi di era digital ini, marilah kita kerjasama untuk memberantas hoaks dengan menciptakan warga negara yang lebih kritis, dan berpengetahuan di Indonesia," ucap Muhadijir.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler