Studi Menemukan Covid-19 Mempercepat Penggantian Peran Manusia Oleh Robot di Dunia Kerja

21 Oktober 2020, 14:41 WIB
Robot buatan SoftBank Robotics Europe, Pepper, untuk membantu pekerja kesehatan. //twitter.com/SBREurope


PR TASIKMALAYA – Pandemi Covid-19 membuat perubahan yang sangat cepat bagi kehidupan, terutama dalam dunia kerja.

Penelitian menemukan bahwa 85 juta pekerjaan dari bisnis menengah ke besar, pada lima tahun kedepan akan tergantikan dengan robot.

Hal itu dapat menyebabkan kesenjangan yang sangat luar biasa, menurut penelitian Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Baca Juga: Puan Maharani: Jika Pilkada Ditunda, Kerja Pemda akan Lambat dan Timbulkan Ketidakpastian

Survei yang dilakukan terhadap 300 perusahaan global, menemukan bahwa empat dari lima eksekutif bisnis akan mempercepat rencana digitalisasi pekerjaan.

Selain itu juga, akan melakukan penerapan teknologi baru dalam pekerjaannya, membatalkan perolehan pekerjaan yang dibuat sejak krisis keuangan 2007- 2008.

“Covid-19 telah mempercepat kedatangan masa depan pekerjaan,” ujar Saadia Zahidi, selaku Direktur Manajer WEF dikutip Pikiran.Rakyat-Tasikmalaya.com dalam Reuters.

Baca Juga: KPK Periksa Pegawai Waskita Karya Terkait Proyek Fiktif

Studi menemukan bahwa pada lima tahun kedepan, lebih dari setengah pekerja harus belajar keahlian baru.

Selain itu, pada tahun 2025 akan ada pembagian pekerja yang merata antara manusia dan robot.

Secara keseluruhan, pembukaan lapangan pekerjaan melambat dan penghancuran pekerjaan semakin cepat.

Hal itu karena perusahaan didunia lebih memilih menggunakan teknologi daripada manusia.

Baca Juga: Keanekaragaman Hayati Mimika, Dua Spesies Kepiting Baru Ditemukan di PTFI

Seperti pada pekerjaan data entry, akuntansi, dan pekerjaan administrasi.

Menurut WEF kabar baiknya dari perubahan tersebut adalah akan munculnya sekitar 97 juta pekerjaan di ekonomi perawatan.

Di industri teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), dan kreator konten.

"Tugas-tugas dimana manusia diatur untuk mempertahankan keunggulan komparatif mereka termasuk mengelola, menasihati, membuat keputusan, menalar, berkomunikasi dan berinteraksi," katanya.

Baca Juga: Fast and Furious 9 Rilis Tahun Depan, Bakal Diperpanjang hingga 11 Film

Permintaan akan meningkat untuk pekerja yang dapat mengisi pekerjaan ekonomi hijau, data mutakhir dan fungsi AI.

Selain itu, peran baru dalam teknik, komputasi awan, dan pengembangan produk.

Survei menemukan, Sekitar 43 presen bisnis yang disurvei ditetapkan untuk mengurangi tenaga kerja mereka karena integrasi teknologi.

Baca Juga: Terguncang karena Dikejar UFO, Miley Cyrus Sempat Tak Mau Memandang Langit

Sedangkan sebanyak 41 persen bisnis berencana untuk memperluas penggunaan kontraktor, dan 34 persen lainnya membayangkan memperluas tenaga kerja mereka karena integrasi teknologi.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler