10 Point Penting Etika atau Netiker Menggunakan Media Sosial, Salah Satunya Hindari Typo

28 Juli 2023, 08:50 WIB
Ilustrasi media sosial. /Pixabay/BiljaST

PR TASIKMALAYA - Lewat teknologi, probematika manusia menjadi lebih mudah terselesaikan. Selain itu dengan kecanggihan yang begitu pesat, sampai hari ini teknologi menjadi pusat perhatian manusia dalam pekerjaan maupun pendidikan.

Tetapi jangan lupa bahwa semakin canggih teknologi, kejahatan tidak terkendali secara praksis dan makin banyak pula media sosial yang memberikan konten yang semestinya tidak di sebar seperti penyebaran video tak senonoh dan sebagainya.

Selain itu, banyak kabar dari media sosial yang menyampaikan berita bohong atau hoaks serta berbagai macam penipuan semakin mendapatkan peluang dengan kecerdikannya.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya (Diskominfo) memberikan informasi mengenai penggunaan media sosial atau pamiliar dengan sebutan Netiket.

Baca Juga: Selamat Tahun Baru Islam 2023 1 Muharram 1445 H! Kumpulan Ucapan yang Cocok Dijadikan Caption Media Sosial

Netiket merupakan singkatan dari Etika Internet. Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com bahwa netiket berarti kebiasaan yang dijadikan standar dan diaplikasikan dikehidupan sehari-hari melalui platform digital.

Berikut beberapa garis besar penggunaan media sosial untuk masyarakat yang senang memainkan media sosial dan membuat konten.

Ada beberapa aturan penting mengenai penggunaan media sosial yang perlu diketahui oleh masyarakat. Berikut adalah rinciannya.

Pertama yakni Review, sebaiknya sebagai pemeliharaan dan agar masyarakat tidak keliru dalam membaca konten atau memberikan kesan tidak nyaman terhadap audiens, diharapkan seorang pembuat konten menghindari penulisan yang typo atau salah ketik dalam penulisan digital.

Baca Juga: LINK Twibbon Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, Unduh Gratis dan Unggah ke Media Sosial

Kedua yakni Caps, istilah ini artinya pemakaian huruf kapital dalam sebuah tulisan. Untuk memerhatikan secara detail pembuat konten agar terlihat rapih dan tidak salah makna.

Ketiga Honesty, ini diambil dari bahasa inggris yang memiliki arti kejujuran. Ini yang harus diperhatikan yaitu kejujuran dalam bermedia sosial harus diaplikasikan oleh pembuat konten, karena agar tidak terjadi noise atau kegagalan kepercayaan masyarakat pada konten-konten yang dibuat.

Keempat Be yourself, sebagaimana seorang penulis konten dalam pembuatan memiliki gaya penyampaian yang berbeda. Selain itu juga, bisa membuat ekspresi seorang penulis menjadi terlihat, karena dengan bahasa mengalir penulis konten yang mengajak pembaca untuk ikut ke cakrawala pemikiran sang penulis.

Kelima Flames, konten yang berupa ancaman, video tak senonoh, dan perihal konten negatif, diharuskan untuk dihindari karena bisa terjadi kecemasan terhadap pembaca atau konten lainnya.

Baca Juga: Berikut Daftar 20 Ruas Jalan Persimpangan di Jakarta yang telah Dipasang Teknologi AI oleh Dishub DKI

Keenam adalah Spam, ini sangat meresahkan bila terjadi pada orang yang belum akrab, pengiriman secara berulang akan berpotensi mengganggu aktifitas orang lain.

Ketujuh Massage, dalam penulisan pesan diharuskan seseorang yang aktif dalam kegiatan online dengan medsos yang pamiliar seperti Wa, Facebook, Twiter, Instagram, dll. Diharuskan menggunakan bahasa yang sopan dan tidak membuat risih orang lain.

Kedelapan adalah Reply, pada saat membalas dan memberi tanggapan harus secara tepat dalam kondisi yang memungkinkan.

Kesembilan adalah Sucure Sites, ini merupakan antisipasi agar tidak terkena virus trojan dan sebagainya, serta akan menjadi celah kejahatan hacker. Dianjurkan harus menggunakan situs yang jelas keamanannya.

Terakhir yakni Discretion, diwajibkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam menggunakan semua hal yang tersedia di media digital dan harus menjaga ketertiban.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Tags

Terkini

Terpopuler