Kampus Merdeka dari Kemendikbud, Upayakan Lulusan Sarjana dengan Kompetensi Daya Saing di Masa Depan

- 7 Oktober 2020, 06:15 WIB
Cover Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka milik Universitas Udayana.*/Dok. Unud
Cover Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka milik Universitas Udayana.*/Dok. Unud /

PR TASIKMALAYA - Kampus merdeka adalah program dari Kemendikbud untuk mendukung perguruan tinggi serta mahasiswa supaya dapat mendisrupsi diri sendiri dan berkembang dengan cepat.

Perihal tersebut diungkapkan Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, ketika hadir sebagai pembicara pada Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2020 di Universitas Indo Global Mandiri hari Senin, 5 Oktober 2020.

Program tersebut dipicu oleh adanya megatrend global yang merupakan transformasi di beragam faktor dalam intensitas global seperti perubahan iklim, perubahan geopolitik, perubahan geoekonomi, perkembangan teknologi, dan demografi dunia.

Baca Juga: Berikut 6 Drama Korea yang Tak Pernah Membosankan Meski Ditonton Berulang Kali

“Kompetensi yang dibutuhkan di masa depan itu sangat dinamis, sehingga kita juga harus punya fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi atau agile learners. Tujuan pembelajaran saat ini tidak lagi membangun kompetensi yang sudah baku, tapi menyiapkan lulusan sarjana yang flexible, adaptive, self-directed, creative, complex problem solver, dan tidak terlepas dari karakter yang kuat,” kata Nizam di acara yang berlangsung secara virtual itu.

Program Kampus Merdeka melimpahkan kebebasan belajar di luar program studi selama tiga semester guna melengkapi kompetensi yang diperlukan di masa mendatang.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah sepenuhnya mendukung kemajuan perguruan tinggi supaya bisa mengembangkan interaksi belajar mahasiswa antar program studi bahkan universitas.

Baca Juga: Resmi Polisikan Najwa Shihab, Relawan Jokowi Bersatu: Kejadian 'Kursi Kosong' Melukai Hati Kami

“Melalui program Kampus Merdeka seperti program magang, membangun desa, mengajar di sekolah, proyek mandiri, pertukaran mahasiswa, kewirausahaan, proyek penelitian, relawan kemanusiaan, maka outputnya hard skill, soft skill, life skill akan terasah. Kemudian akan punya jejaring luas di dunia kerja, pengalaman yang tidak akan terbelikan dan tergantikan,” terang Nizam.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x