MPLS Tahun ini Disebut Mubazir dan Tak Memiliki Esensi, Orang Tua: Hentikan Saja untuk Sementara

- 14 Juli 2020, 14:30 WIB
Ratusan siswa baru saat mengikuti kegiatan MPLS di SMKN 1 Garut, Jalan Cimanuk, Kabupaten Garut, Senin (15/7/2019).*
Ratusan siswa baru saat mengikuti kegiatan MPLS di SMKN 1 Garut, Jalan Cimanuk, Kabupaten Garut, Senin (15/7/2019).* /

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan pendidikan menjadi terganggu.

Sementara itu, tahun ajaran baru 2020/2021 telah dimulai sejak 13 Juli 2020 kemarin.

Para murid, khususnya yang siswa baru akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Fakta Pasien Covid-19 di Bangladesh, Pilih Mati di Rumah Ketimbang Sekarat di Rumah Sakit

Penyelenggaraan MPLS selama tiga hari dengan sistem daring itu kemudian disebut mubazir juga tidak memiliki esensi.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Persatuan Orang Tua Peserta Didik Jawa Barat (Jabar), Mansurya Manik.

Ia mengatakan banyak orang tua yang mengeluhkan beban kuota internet yang harus ditanggung selama mengikuti kegiatan MPLS. 

“Menurut kami tidak usah ada MPLS pada saat situasi seperti ini. Nanti saja ketika siswa sudah boleh masuk sekolah, baru MPLS dilakukan,” tutur Mansurya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 13 Juli 2020.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Narasi Sebut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Berideologi Komunis

Artikel ini pernah tayang di Prfmnews.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Persatuan Orang Tua Peserta Didik Jabar Sebut MPLS Daring Mubazir.

Mansurya mengatakan bahwa sejatinya, MPLS dilakukan agar murid bisa mengenal dan berinteraksi langsung dengan teman-teman serta para guru yang ada di sekolahnya.

Namun berhubung MPLS tahun ini dilakukan secara daring, siswa menjadi tak mendapatkan esensi utama dari MPLS itu sendiri.

“Karena konsep MPLS ini sangat erat dengan lingkungan sekolah, artinya kalau lingkungan itu seharus dilakukan di sekolah. Hentikan saja MPLS sementara ini, karena lebih baik dilakukan langsung di sekolah,” katanya.

Baca Juga: Ngaku Belajar Online, Tangan Remaja asal Tiongkok Lumpuh usai Bermain Video Game Selama 22 Jam

Sementara itu, kegiatan para siswa baru SDN 244 Guruminda Kota Bandung nampak antusias mengikuti MPLS daring pada Senin, 13 Juli 2020.

Menurut Kepala SDN 244 Guruminda Kota Bandung, Nunung Nurlaila, jumlah keikutsertaan MPLS di SDN 244 Guruminda mencapai 91 persen.

“Kami memaklumi belum semua siswa baru (100 persen) di SDN 244 Guruminda mengikuti MPLS. Karena ini terkait kendala teknis peralatan untuk mengikuti MPLS secara daring. Bagi peserta didik yang terkendala secara teknis saat hendak mengikuti MPLS daring, kami akan berikan print out (hasil) materi dan informasi terkait MPLS,” ujarnya.*** (Indra Kurniawan)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PR FM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x