PR TASIKMALAYA - Gunung Semeru merupakan gunung berapi aktif yang tertinggi di Pulau Jawa.
Beberapa waktu lalu, Gunung Semeru diketahui mengalami erupsi, tepatnya pada 4 Desember 2021.
Terjadinya erupsi pada Gunung Semeru ini menimbulkan banyak kerugian, baik secara materiil hingga korban jiwa.
Di sisi lain, nama Gunung Semeru ternyata memiliki sejarah yang panjang.
Baca Juga: Hukuman Kebiri Mengintai Guru Pesantren Pemerkosa 12 Santriwati, Begini Kata Kementerian PPPA
Berikut ini asal-usul nama Gunung Semeru, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @kemdikbud.ri.
Beberapa orang kerap menyebut Gunung Semeru dengan nama puncaknya, yakni Mahameru.
Istilah 'Mahameru' ini berasal dari Bahasa Sansekerta, yang berarti 'meru agung'.
Baca Juga: Lirik Lagu Separuh - Jemimah Cita yang Trending di YouTube Musik
'Meru' memiliki arti 'pusat jagat raya', dan 'agung' berarti 'besar'.
Sehingga dapat nama Gunung Semeru juga dapat dimaknai sebagai 'pusat jagat raya yang besar'.
Gunung Semeru juga memiliki beberapa nama lain, seperti Semeroe, Smeru, dan Smiru.
Baca Juga: 4 Zodiak Paling Beruntung Besok: Leo Semuanya Berjalan Sangat Baik!
Ejaan dari nama tersebut diambil dari peta Beschryving van de vulkanen Semeroe en Lemongan.
Peta tersebut merupakan peta ekspedisi dari Belanda pada abad ke-19, dan dinamai peta Top Van den Semeroe.
Dalam peta tersebut, dituliskan nama 'Semeroe' sebagai nama gunungnya.
Sementara untuk puncaknya, diberi nama 'Mahameroe'.
***