Nadiem Makarim Siapkan Program Kampus Merdeka, Ketua Majelis Rektor PTN: Akan Ada Kerancuan Jalur Pendidikan

28 Januari 2020, 14:11 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).* / ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama.

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program Merdeka Belajar bagi pendidikan tinggi yang bertajuk "Kampus Merdeka".

Menyoroti hal tersebut, banyak pihak yang ingin segera tahu bagaimana cara kerja atau regulasi yang di tetapkan oleh Mendikbud tersebut.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kantor Berita Antara, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Jamal Wiwoho mengatakan kebijakan terbaru ini akan membuat rancu jalur pendidikan.

Baca Juga: Indonesia Punya Anak Berpostur Pendek Terbanyak Kelima di Dunia Akibat Stunting, Ketahui Dampaknya

“Kebijakan ini memang baru pada tingkat wacana, belum ada payung hukumnya. Jika kemudian diimplementasikan memang akan ada kerancuan jalur yang ada di pendidikan tinggi,” tutur Jamal seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara News.

Jamal yang menjabat sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret tersebut, mengatakan bahwa  berdasarkan UU 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, terdapat tiga jalur pendidikan tinggi yakni keilmuan, vokasi, dan terapan.

“Dengan adanya kebijakan Kampus Merdeka ini tentunya mengubah tatanan yang berkaitan dengan dua jalur tersebut” tambah Jamal.

Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2020, Si Cinta Atalia Ridwan Kamil Paparkan Tiga Program Penanggulangan Stunting

Ia menuturkan untuk perubahan sistem yang seperti ini akan berdampak terhadap kurikulum, berarti akan ada penambahan kurikulum untuk program magang tersebut.

Menyinggung soal kurikulum yang akan ikut diubah, menjadi 'PR' atau Pekerjaan Rumah yang besar untuk seluruh perguruan tinggi negeri.

Jamal menjelaskan selama ini dengan adanya program mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata) selama satu bulan saja cukup berat untuk merancangnya. Apalagi dengan adanya magang tiga semester.

Baca Juga: Gelar Agenda Rutin, Komunitas Youtuber Tasikmalaya Pilih Ketua Baru

“Kami belum tahu nanti seperti apa, apa nanti diselipkan setiap semester satu teori, semester dua magang dan begitu seterusnya sampai tiga semester, atau magang pada akhir perkuliahan.

"Kalau pendidikan vokasi jelas skemanya yakni 3-2-1, dengan rincian tiga semester dikampus dua semester magang di industry dana satu semester kembali ke kampus,” ujar Jamal

Perancangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena akan berdampak terhadap  seluruh komponen kampus baik dari tenaga pendidik maupun kependidikan.

Baca Juga: Dibangun Tiga Lantai seperti Mal, PT KAI Sebut Stasiun Garut Akan Jadi yang Termegah di Indonesia

Semoga kebijakannya segera rampung supaya seluruh PTN di Indonesia dapat segera melakukan action untuk memulai pelaksanaan program kampus merdeka.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler