PR TASIKMALAYA - Denmark mengkonfirmasi harus melakukan perjalanan sendiri ke Piala Dunia Qatar, bahkan hanya dengan seorang anggota dewan.
Menurut manajer komunikasi Denmark Jakob Hoyer, Denmark akan keberatan dengan aturan baru Piala Dunia Qatar tahun ini.
Dia mengatakan bahwa telah ada pembatasan perjalanan yang sangat merugikan Denmark untuk Piala Dunia Qatar.
Menurut kabar yang beredar, hal ini akan menjadi keuntungan bagi Qatar saat Piala Dunia.
"Kami tidak ingin berkontribusi untuk menciptakan keuntungan bagi Qatar. Oleh karena itu, kami telah membatasi sebanyak mungkin aktivitas perjalanan kami," kata Jakob Hoyer.
Padahal, pada tahun 2021, Denmark dapat ke Qatar dengan keluarga hingga pacar, namun tahun ini tidak tercapai.
"Di (final Piala Dunia) sebelumnya, istri dan pacar para pemain telah bepergian dengan dewan, tetapi seperti yang saya katakan, kami telah membatalkan perjalanan itu untuk (final ini)," ujarnya.
Atas aturan baru ini, kritik keras tentang hak asasi manusia dan pekerja migran diterima oleh Qatar, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The West, pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca Juga: Humas Polres Jaksel Sebut Akan Ada Upaya Jemput Paksa Jika Rizky Billar Lakukan Hal Ini
Adapun tuduhan keras terhadap aturan baru Qatar bahwa turnamen itu telah merugikan nyawa ribuan orang.
Penyelenggara Piala Dunia Qatar, Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan (SC), menyatakan tidak setuju dengan klaim itu.
Sementara, perusahaan pakaian olahraga Hummel mengatakan bahwa Denmark akan memakai seragam khusus.
Seragam tersebut menampilkan desain yang berbeda untuk aksi protes terhadap Qatar saat Piala Dunia nanti.
Baca Juga: Absen Hadiri Sidang Perceraian dengan Ambu Anne, Dedi Mulyadi Lebih Pilih Lakukan Ini
Lebih parahnya lagi, anggota dewan dari klub Denmark juga harus menjalani pembatasan perjalanan hanya dengan satu orang untuk menghadiri satu pertandingan Denmark.***