Manajemen Arema FC Buka Crisis Center, Terima Laporan Penanganan Korban, Kritik, dan Saran

- 2 Oktober 2022, 09:07 WIB
Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita atas kerusuhan yang menewaskan 127 orang di  Stadion Kanjuruhan, Malang.*
Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita atas kerusuhan yang menewaskan 127 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang.* /Arema/

PR TASIKMALAYA – Dalam pekan ke 11 BRI Liga 1, menyajikan laga big match antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Laga Arema FC vs Persebaya tersebut berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 pada pukul 20.00 WIB.

Hingga akhir pertandingan di Stadion Kanjuruhan itu, berhasil dimenangkan oleh tim tamu dengan skor akhir Arema FC 2-3 Persebaya Surabaya.

Namun setelah laga Arema FC vs Persebaya berakhir, kemudian terjadilah kerusuhan di area Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Tes IQ: Siap-siap Penglihatan Belibet! Temukan Pengisi Daya yang Tersambung dengan Ponsel

Kerusuhan tersebut bermula saat ribuan pendukung dari Arema FC yaitu Aremania yang merangsek masuk dan turun ke area lapangan.

Hal tersebut terjadi untuk meluapkan emosi mereka sebab tim kesayangannya harus menelan kekalahan oleh tim rival.

Ketua Panpel Arema FC yakni Abdul Haris mengatakan bahwa duka yang mendalam atas kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut.

“Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan,” kata Abdul Haris, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman ANTARA Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Little Women Episode 10: Bocoran, Jadwal Tayang, dan Link Nonton Subtitle Indonesia

Selain itu, Abdul Haris menyebut, pihak manajemen dari Arema FC menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban dalam musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dan turut akan bertanggung jawab dalam penanganan korban.

“Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka,” jelasnya.

Abdul Haris mengungkapkan, manajemen Arema FC juga akan membentuk crisis center atau Posko informasi korban untuk menerima laporan dalam penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.

“Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit,” tambahnya.

Baca Juga: Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, PT LIB Akan Hentikan Sementara Kompetisi BRI Liga 1

Selain itu, pihak manajemen Arema FC juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dan siap memberikan santunan.

“Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan,” lanjutnya.

Abdul Haris juga menyampaikan bahwa manajemen Arema FC siap menerima saran dan masukkan dalam musibah tersebut.

“Manajemen Arema FC siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan,” tutupnya.

Baca Juga: Kronologi Dugaan KDRT Rizky Billar pada Lesti Kejora: Mendorong, Membanting hingga Mencekik Leher

Sekedar informasi, kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang bermula saat ribuan suporter Aremania yang mencoba untuk merangsek masuk ke area lapangan setela Arema FC menelan kekalahan.

Kemudian para pemain Persebaya Surabaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dengan menggunakan empat mobil Polri yaitu Barracuda.

Kerusuhan tersebut pada akhirnya semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan ke lapangan termasuk dengan benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari pihak kepolisian dan TNI berusaha untuk menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: PT LIB Liburkan BRI Liga 1 Sepekan, Bagaimana dengan Laga Persib vs Persija?

Namun dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter dari Arema FC tersebut.

Maka akhirnya petugas keamanan menembakkan gas air mata di dalam lapangan, tembakan gas air mata tersebut sehingga membuat banyaknya suporter yang pingsan dan sulit untuk bernafas.

Banyaknya suporter yang pingsan sehingga membuat kepanikan di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Sehingga banyaknya suporter yang harus segera membutuhkan bantuan medis, namun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer Hari Ini, 2 Oktober 2022: Muncul Peristiwa yang Mengubah Hidup Anda

Sebanyak 127 orang yang dilaporkan telah meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pasca pertandingan berakhir antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Arema FC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah