PR CIREBON - Eks pemain Manchester United (MU) yang kini beralih untuk Paris Saint Germain (PSG), Ander Herrera mengungkapkan bahwa kemunduran prestasi United di bawah Mourinho karena ada friksi yang terjadi antara the Special One dan direksi klub.
Dilansir PMJ News, sejak menangani The Red Devils pada musim 2016 lalu, Mourinho terbilang lumayan berhasil di musim perdana.
Ia mampu membawa MU mendulang Double Winners dalam wujud Europa League dan Piala Liga.
Baca Juga: Sukaresik Dilanda Banjir, Anak-anak Jadikan Genangan sebagai Wahana Bermain Air
Kemudian di musim kedua, Mou juga sukses membawa tim kebanggaan Manchunian itu menjadi Runner up Liga Utama Inggris.
Namun begitu memasuki musim ketiga, Setan Merah tak berjalan mulus karena mereka tertatih di Premier League.
Hubungan Mou dengan beberapa pemain dan direksi pun membuatnya harus ditendang pada Desember 2018 lalu.
Baca Juga: Dimakamkan Selasa, 9 Juni 2020, George Floyd Dipuji sebagai Landasan Pergerakan Keadilan Rasial
Berkenaan hal tersebut, Herrera, yang memperkuat Setan Merah dalam rentang 2014-2019 pun buka suara.
“Enam bulan terakhir sedikit berbeda,” kata Herrera kepada The Athletic.
“Karena dia ada perselisihan dengan klub dan tim agak, Anda tahu lah… ketika Anda melihat manajer ada konfrontasi dengan klub, penampilan Anda tidak sama," tambahnya.
Baca Juga: Luncurkan Undang-Undang Darurat, Washington Setujui Reformasi Kepolisian usai Aksi Protes Masif
Ia menyebutkan, segalanya (perselisihan) berpengaruh ke sesi latihan dan ke aktivitas kerja harian.
Kemudian, Harrera mengatakan, sempat muncul rumor bila permintaan Mou terkait perombakan tim tak disetujui manajemen.
Usut punya usut, Mou memang sempat ingin menendang Paul Pogba dan Anthony Martial dikarenakan keduanya tak serasi dengan skema yang diterapkan dalam strateginya.
“Sesuatu terjadi antara dirinya dan klub. Namun, saya cuma pemain. Hal yang sama yang Anda lihat saat itu, kami melihat hal yang sama. Sesuatu terjadi antara dirinya dan klub,” katanya menegaskan.***