Suarakan Dukungan, Raheem Sterling: Rasisme Jadi Penyakit Satu-satunya Saat Ini

8 Juni 2020, 14:30 WIB
Pemain sayap Manchester City asal Inggris, Raheem Sterling medukung gerakan protes yang terjadi di berbagai tempat di Inggris. /instagram.com/@mancity

PR TASIKMALAYA - Pesepakbola Manchester City Raheem Sterling ikut berkomentar terakit kasus rasisme yang kini tengah digaungkan kembali.

Pemain berusian 25 tahun itu bahkan menyebut bahwa rasisme merupakan satu-satunya penyakit yang ada saat ini.

Baca Juga: Ingin Redakan Panas di Perut, Seorang Pria Nekat Menceburkan Diri ke Sumur Setinggi 12 Meter

Dikutip dari AFP, Sterling sempat berkelakar bahwa pernyataannya tersebut mungkin saja keliru karena dunia kini tengah memerangi pandemi virus corona.

"Saya tahu ini mungkin terdengar agak murahan, tetapi satu-satunya penyakit saat ini adalah rasisme yang kami perjuangkan," kata Sterling dalam wawancara dengan BBC TV dikutip dari AFP.

Baca Juga: Pelaku Melakukan secara Sengaja, Seekor Sapi Diberi Pakan Campur Petasan hingga Rahangnya Meledak

Pemain berkulit hitam itu ikut menyuarakan dukungan bagi protes rasisme yang kini masih berlangsung di Amerika Serikat setelah kematian George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei lalu.

"Ini adalah hal yang paling penting pada saat ini karena ini adalah sesuatu yang terjadi selama bertahun-tahun. Sama seperti pandemi, kami ingin mencari solusi untuk menghentikannya.

Baca Juga: Ingin Akhiri Kerusuhan Sipil di AS, Trump Disebut akan Kerahkan 10.000 Tentara di Washington

"Pada saat yang sama, inilah yang dilakukan oleh semua pemrotes ini. Mereka berusaha menemukan solusi dan cara untuk menghentikan ketidakadilan yang mereka lihat, dan mereka berjuang untuk tujuan mereka.

"Selama mereka melakukannya dengan damai dan aman dan tidak menyakiti siapa pun dan tidak membobol toko, mereka terus memprotes dengan cara damai ini," jelas Sterling.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Dilakukan Tanpa Tatap Muka, Kemendikbud: Prioritas Utama Ialah Kesehatan

Pemain yang selalu terdepan jika berbicara tentang diskriminasi ini juga menonjol soal rasisme di dunia sepakbola domestik dan internasional.

"Ini adalah sesuatu yang perlu lebih dari sekedar berbicara. Kita harus benar-benar menerapkan perubahan dan menyoroti tempat-tempat yang memang membutuhkan perubahan.

Baca Juga: Fase New Normal, Pemkot Tasikmalaya Izinkan Umat Kristiani Beribadah di Gereja, Baru 4 yang Dibuka

"Tapi ini adalah sesuatu yang saya sendiri akan terus lakukan, dan memicu perdebatan ini dan membuat orang-orang di industri saya melihat diri mereka sendiri dan berpikir apa yang dapat mereka lakukan untuk memberi orang kesempatan yang sama di negara ini," ungkapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler