Selebrasi Berlutut Marcus Thuram akan Dijatuhi Sanksi, Keputusan DFB Dipertanyakan

4 Juni 2020, 08:50 WIB
Striker Borussia Monchengladbach, Marcus Thuram melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Union Berlin.* //PMJ News

PR TASIKMALAYA - Striker Borussia Monchengladbach, Marcus Thuram melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Union Berlin.

Namun, Marcus diketahui dijatuhi sanksi usai melakukan selebrasi berlutut sebagai bentuk aksi solidaritas bagi George Floyd.

Baca Juga: Resmi Ditahan atas Kasus Suap dan Gratifikasi, KPK Sita Tiga Unit Kendaraan Milik Nurhadi

Pada pekan ke-29 Liga Jerman, beberapa pemain Bundesliga Jerman melalukan aksi serupa yang menunjukkan gestur aksi biadab seorang polisi yang membunuh pria berkulit hitam tersebut.

Pria warga Amerika-Afrika itu tewas terbunuh karena kehabisan nafas saat lutus Derek Chauvin, polisi di Minneapolis menahannya, pada 25 Mei 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jokowi Berikan Pesan untuk Gibran Bahwa Jadi Pemimpin itu Tidak Perlu Pintar?

Anak dari legenda Juventus, Lilian Thuram itu lantas dijatuhi sanksi oleh Federasi Sepakbola Jerman (DFB) atas bentuk protesnya tersebut.

Aksi teatrikal Marcus itu padahal menuai banyak dukungan, namun DFB menganggap hal itu sebuah pelanggaran karena adanya unsur politik. Keputusan DFB pun dipertanyakan.

Baca Juga: Mulai Kembali ke Kantor, Simak Tips Bersihkan Perangkat Elektronik yang Sudah Lama Tak Terpakai

Dikutip dari PMJ News, DFB akan mengusut tuntas masalah tersebut dan akan segera menjatuhi sanksi bagi sang pemain tersebut.

“Saya berharap ada keringanan hukuman yang ditunjukkan otoritas Jerman. Saya pribadi heran, bagaimana bisa Marcus Thuram dihukum hanya karena dia berlutut?,” keluh Sanjay.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Kian Memanas, Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam

Pemimpin organisasi Kick It Out, Sanjay Bhandari menyangkan keputusan DFB tersebut dan menganggap aksi Marcus bukanlah sebuah kesalahan yang harus diberi sanksi.

“Saya ingin tahu sekarang, bagaimana seorang pemain mau melakukan protes seperti yang saya maksudkan. Apakah seorang pemain tidak boleh berlutut usai mencetak gol?

Baca Juga: Dampak Penundaan Ibadah Haji 2020, Daftar Tunggu Haji di Kabupaten Tasikmalaya Jadi 17 Tahun

"Apakah karena dia berkulit hitam? Saya pikir, pemain berkulit putih juga banyak melakukan itu. Menurut saya, semua pemain sudah wajar melakukan itu, semua tim bahkan bisa melakukan itu.

"Tengok saja aksi Erling Haaland di laga perdananya bersama Dortmund, dia merayakan golnya dengan semua pemain Dortmund berlutut,” tegas Sanjay.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler