PIKIRAN RAKYAT - Hampir bergeliat selama tiga tahun dalam roda pesepakbolaan Indonesia, Ratu Tisha resmi mengundurkan diri dari kursi jabatan Sekretaris Jenderal PSSI.
Wanita berkacamata ini resmi mundur dari dunia pesepakbolaan di tengah wabah virus corona yang memaksakan gelaran kompetisi bola di tanah air harus dihentikan terlebih dahulu.
Melalui surat terbukanya dalam akun Instagram pribadinya @ratu.tisha, ia resmi menyatakan mundur dari jabatan yang dielu-elukan banyak pihak ini pada Senin, 13 April 2020.
Baca Juga: Putus Rantai Irigasi, Longsor Kembali Timbun Lahan Pesawahan Milik Warga di Tasikmalaya
"Saya bersyukur pernah meraih kesempatan beekrja untuk melayani anggota PSSI, pemain, pelatih, wasit, match commissioner, instruktur, dan para pecinta sepakbola sejak 17 Juli 2017," tulis Ratu Tisha dalam video IG TV-nya yang berudrasi 1 menit 25 detik ini.
Seakan berat meninggalkan kursi jabatan yang ia telah ia emban, ia bernostalgia kembali masa-masa saat ia masih berupaya memajukan pesepakbolaan Indonesia.
Baca Juga: Tak Terapkan Social Distancing, Polres Tasikmalaya Bekuk Tiga Pria yang Asyik Judi Online
"Bersama-sama kita telah memeriahkan kursus kepelatihan dan perwasitan di berbagai provinsi, memutar rantai amatir dan elit usia muda, membangun kerjasama dengan federasi kelas dunia, menghidupkan lini usaha kreatif, mengibarkan kembali sepakbola putri, dan puncaknya adalah terpilihnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20," jelas Ratu Tisha dengan suara lirih.
Pencapaiannya yang gemilang ia bagikan pada Coach Fahri yang ia kabari terlebih dahulu bahwa Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia tahun depan, lantas Coach Fahri pun memuji wanita pejuang tersebut.
Baca Juga: Jadi OST Film NKCTHI dan Dinikmati Kawula Muda, Berikut Fakta Tentang Musisi Hindia
Ia pun mengahturkan rasa terimakasih atas dukungan pada berbagai pihak atas segala pencapaiannya yang telah terwujud bersama pengurus dan anggota PSSI, termasuk para pecinta dan penikmat sepakbola Indonesia.
"Jangan pernah berhanti untuk mendukung sepakbola Indonesia. Yakin selalu ada harapan bagi yang bedoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar dan selalu ada jalan bagi yang tidak pernah lelah berusaha," tegasnya.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur Jalan, Pemerintah Desa Cikunir Terapkan Pola Swakelola Bersama Warga
Rasa cintanya terhadap dunia sepakbola tak pernah menguburkan mimpinya untuk membawa lambang garuda di dada untuk menorehkan berbagai prestasi di kancah internasional.
"Pada suatu kesempatan dengan para sahabat, saya pernah berkata: 'Hati saya kalu dibelah, isinya hanya sepakbola.' I have loved you for a thousand years and I will love you for a thousand more. Because we love football'," tandasnya.
***