PR TASIKMALAYA - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie menjalani debutnya di Olimpiade Tokyo 2020.
Jonatan Christie melakukan pertandingan pertamanya di Olimpiade Tokyo 2020, saat melawan perwakilan dari tim pengungsi IOC, Aram Mahmoud.
Jonatan Christie langsung memenangkan pertandingan pertamanya di Olimpiade Tokyo 2020, dua set langsung dengan skor 21-8 dan 21-14.
Baca Juga: Eko Yuli Irawan Sumbang Medali Perak Cabor Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020
Pebulutangkis yang akrab disapa Jojo itu mempersembahkan debutnya di Olimpiade Tokyo 2020 kepada sang kakak yang meninggal dunia.
Kakak laki-laki Jojo yang bernama Ivan Christie diketahui meninggal dunia, setelah dinyatakan positif Covid-19.
Ivan Christie dinyatakan positif Covid-19, saat Jojo sedang bertanding di kejuaraan Thailand Open pada bulan Februari yang lalu.
Saat kembali dari Thailand, pebulutangkis berusia 23 tahun itu harus merawat kedua orang tuanya dan juga kakaknya.
"Ibu, ayah, dan kakak saya sakit di saat yang bersamaan," kata Jojo sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Olimpiade.
"Saya pergi ke rumah sakit yang merawat ayah dan ibu saya, kemudian pada malam harinya saya pergi ke rumah sakit yang merawat saudara laki-laki saya," sambungnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Update Perolehan Medali Terbanyak, Indonesia Urutan ke Berapa?
Pada saat sang kakak meninggal, Jojo tidak mau memberitahukannya kepada orang tuanya yang saat itu masih sakit.
"Saya menyimpannya untuk diri saya sendiri. Setelah ayah dan ibu saya sehat, maka saya harus memberi tahu mereka," ucapnya
Setelah Jojo memberitahukan kabar meninggal dunianya sang kakak, ibundanya tak kuasa menahan air matanya.
Baca Juga: Windy Cantika Raih Medali di Olimpiade Tokyo 2020, Bupati Bandung Siapkan Bonus
Jojo bertekad untuk meraih medali Olimpiade Tokyo 2020 sebagai persembahannya kepada sang kakak.
"Ini untuknya dan saya ingin melakukan yang terbaik untuknya," ungkapnya.
Selama di Tokyo, Jojo menginap dengan teman baiknya yang juga atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting.
Keduanya saling mendukung satu sama lain, dan berharap dapat medali emas seperti senior mereka, Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004.***