PR TASIKMALAYA - Kabar duka datang dari sprinter legendaris India Milkha Singh yang meninggal dunia akibat tertular Covid-19.
Diketahui, sprinter India, Milkha Singh meninggal dunia pada umur 91 tahun.
Menurut sumber dari keluarga Milkha Singh, sprinter legendaris India berjuluk "Flying Sikh" meninggal pada Jumat 18 Juni pukul 11.30 malam waktu setempat.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini, 19 Juni 2021: Akankah Elsa Menjobloskan Riki ke Penjara?
Diketahui, istri Milkha Singh bernama Nirmal, telah lebih dahulu dinyatakan meninggal dunia lima hari sebelumnya karena komplikasi pasca Covid-19.
Keluarga besar Singh menyatakan keprihatinan dan belasungkawa yang mendalam atas kepergiannya.
"Dia (Milkha Singh) berjuang keras tetapi Tuhan memiliki jalannya," seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman New Age Sport.
Turut prihatin, Perdana Menteri Inda Narendra Modi sampaikan belasungkawa atas meninggalnya sprinter legendaris India itu.
Narendra Modi mengatakan, meninggalnya Milkha Singh membuat kami kehilangan seoarang atlete kolosal.
Menurut Modi, Singh menunjukkan imajinasi bangsa dan memiliki tempat khusus dihati masyarakat India.
Baca Juga: Biografi Politik Presiden Korea Selatan Moon Jae In, Punya Kantor Penanganan HAM
Ia menambahkan bahwa kepribadian Milkha Singh mampu menginspirasi sehingga membuat dirinya disayangi oleh jutaan masyarakat India.
Sebelumnya, Narendra Modi melakukan obrolan bersama Milkha Singh, ternyata hal itu menjadi obrolan terakhirnya dengan "Flying Sikh".
Prestasi yang diperoleh Singh semasa hidup ialah berhasil meraih empat medali emas Asian Games.
Baca Juga: 5 Cara untuk Mengesankan dan Memikat Pria dengan Zodiak Gemini, Salah Satunya Bersikap Spontan
Selain itu, Milkha Singh berhasil finis di urutan keempat pada final lari 400 m Olimpiade Roma 1960.
Tidak hanya itu, Singh juga berhasil memenangkan emas Persemakmuran pertama India tahun 1958.
Masa lalu Milkha Singh sangat tragis, ia tinggal bersama orang tuannya di desa terpencil Multan (sekarang Pakistan).
Saat Singh masih belia ia menyaksikan kedua orang tuanya beserta ketujuh saudara kandungnya dibantai selama masa Pemisahan India tahun 1947.***