PR TASIKMALAYA – Kemenangan Chelsea atas Manchester City di ajang FA Cup dan Barcelona yang berhasil menjuarai Copa del Rey 2021 ditanggapi oleh Justinus Lhaksana atau yang biasa disapa Coach Justin.
Justinus Lhaksana atau akrab dipanggil Coach Justin memberikan tanggapannya terhadap performa Chelsea dan Barcelona yang berhasil mengalahkan lawannya masing-masing.
Lewat unggahan video pada Minggu, 18 April 2021, sebagaimana dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari channel YouTube Justinus Lhaksana pada Senin, 19 April 2021, berikut tanggapan Coach Justin.
Baca Juga: Joseph Paul Zhang Mendapat Dua Laporan ke Polisi, Muannas Alaidid: Pelaku Tidak Bisa Dibela
“Dari sisi data, City unggul. Namun, dari sisi permainan, Chelsea layak menang,” kata Coach Justin.
Tapi, bagi Coach Justin permainan Chelsea membosankan. Namun, di sisi lain lini belakang sampai ke tengah Chelsea bisa mengamankan sektornya.
Begitu halnya dengan Manchester City. Menurutnya, dari lini belakang ke tengah, Manchester City bisa menguasai bola lebih lama sehingga bisa menang posession ball di angka 55% dan 45% untuk Chelsea. Lini depan keduanya, menurut Coach Justin, sangat tidak jelas permainannya.
Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Tiba-tiba Ambruk saat Berdakwah, Sang Istri Memohon Hal ini
Menurut Coach Justin, Manchester City yang masih bisa juara di berbagai kompetisi baik domestik maupun Eropa saat ini harus selalu menurunkan pemain utamanya ketika ingin menang dari lawannya.
Permainan Man City sendiri menurutnya hanya berputar di lini tengah, terlihat dari big chance yang didapatkan hanya berjumlah satu. Suatu permainan yang sangat tidak efektif.
“Chelsea juga (sebenarnya) enggak banget mainnya, mereka hanya mengontrol dari lini belakang ke tengah aja. Depannya, Ziyech dan Werner gak kelihatan,” ujar Coach Justin.
Baca Juga: Profil Ustaz Zacky Mirza yang Tengah Jadi Sorotan Karena Pingsan saat Sedang Berdakwah
Pembahasan Coach Justin berlanjut ke Final Copa del Rey yang mempertemukan Barcelona dan Athletic Bilbao.
Athletic Bilbao bermain dengan mode parkir bus alias bertahan total. Ketika akan melakukan serangan balik ke jantung pertahanan Barcelona, serangan mereka dipatahkan oleh trio bek Barca.
Di babak pertama, Barcelona yang memang menguasai banyak bola bermain dengan tempo rendah, sehingga sulit menciptakan peluang. Babak kedua, ketika stamina mulai menurun, Bilbao dicecar oleh serangan Barcelona yang mulai menaikkan tempo permainan.
Baca Juga: Gagalkan Pengiriman 7 Karung Sabu, BNN Tembak Mati Pengedar Narkoba di Bone
“Bagi mereka (Barcelona) ini cukup penting menjadi juara Copa del Rey,” ujar Coach Justin.
Di Liga Spanyol sendiri masih ada delapan pertandingan tersisa untuk menentukan siapa juara liga di antara Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid.
“Semua orang meremehkan Barcelona, dan mereka mengatakan tahun ini mereka tidak akan mendapatkan apa-apa,” tutur Coach Justin.
“Ini sebuah pencapaian luar biasa (bagi Barcelona),” katanya lagi.***